dc.description.abstract | Banjir yang biasanya menjadi bencana yang tidak terduga sekarang berubah
menjadi bencana musiman, hal ini tentu sangat merugikan bagi masyarakat.
Antisipasi atau meminimalkan resiko banjir lebih bermanfaat dibandingkan
penanganan setelah banjir. Data debit atau aliran sungai merupakan informasi yang
penting dalam penangulangan banjir. Untuk memperoleh data yang akurat diperlukan
data hujan jam-jaman pada suatu daerah aliran sungai, akan tetapi ketersediaan data
hujan jam-jaman sangat terbatas. Sebaliknya data yang tersedia pada suatu daerah
aliran sungai lebih banyak data hujan harian, sehingga pendisagregasian hujan harian
menjadi hujan jam-jaman merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah menjadikan data hujan harian menjadi data hujan
jam-jaman di DAS Bomo yang selanjutnya data hujan jam-jaman hasil disagregasi
tersebut ditransformasi menjadi aliran. Akurasi model dievaluasi dengan
membandingkanhidrograf aliran hasil pemodelan hujan aliran menggunakan data
hujan hasil disagregasi terhadap data debit hasil pengukuran. Hal pertama yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan, kemudian
data hujan di hitung cross korelasinya yang kemudian didisagregasi menggunakan
program MuDrain. Selanjutnya membuat pemodelan hujan aliran yang menggunakan
program HEC-HMS dan hasil dari pemodelan tersebut diuji tingkat keandalannya
menggunakan rumus Nash.
Hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan menyimpulkandata hujan hasil
disagregsai memiliki hasil cukup baik yang dapat dilihat dari nilai cross korelasi yang
dihasilkan yang berkisar antara 0,25-0,91. Selain itu perbandingan pemodelan hujan
aliran menggunakan HEC-HMS menggunakan data hujan hasil disagregasi
mendapatkan nilai tingkat keandalan sebesar 0,8867. | en_US |