Show simple item record

dc.contributor.authorAkhmad Andika Zazuli
dc.date.accessioned2013-12-05T06:08:43Z
dc.date.available2013-12-05T06:08:43Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM081910301049
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4838
dc.description.abstractTimbunan selalu dibutuhkan hampir di semua konstruksi teknik sipil. Dimana salah satu kriteria desain untuk timbunan adalah tingkat kepadatannya, yang menjadi indikator apakah stabilitas timbunan tersebut sudah dicapai atau belum.. Sedangkan parameter yang digukanan untuk menggambarkan tingkat kepadatan adalah berat volume kering dan kadar air timbunan tersebut.Saat proses konstruksi, pengendalian tingkat kepadatan timbunan harus dilakukan. Beberapa metode tersedian untuk mengukur parameter kepadatan tersebut. Sand cone (SNI 03-2828-1992_), balon pasir (SNI 19-6413-2000) adalah beberapa metode untuk mengukur berat volume di lapangan. Kedua metode tersebut dapat dilakukan dalam waktu kurang dari satu jam, sehingga proses pemadatan dapat terus dilakukan. Kesulitan terjadi ketika pengukuran kadar air di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar air tanah yang diukur dengan metode oven, microwave, speedy moisture content dan pemanasan langsung. Sehingga penelitian diharapkan dapat menjadi dasar dan pedoman untuk pengukuran kadar air tanah di lapangan. Hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan menyimpulkan. Nilai kadar air rata-rata terendah pada penelitian ini ada pada pasir panti yaitu sebesar 9,46%. Nilai kadar air rata-rata tertinggi pada penelitian ini ada pada tanah sawah Gempol yaitu sebesar 71,41%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081910301049;
dc.subjectMETODE, PENGUJIAN KADAR AIRen_US
dc.titlePERBANDINGAN PENGUJIAN KADAR AIR DENGAN BERBAGAI METODEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record