Show simple item record

dc.contributor.authorRIANE ARIYANTI
dc.date.accessioned2013-12-05T03:01:54Z
dc.date.available2013-12-05T03:01:54Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM071610101065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4496
dc.description.abstractDemam berdarah dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan bukan hanya di Indonesia tetapi juga di negara lain di Asia Tenggara (Dharma, dkk., 2006). Indonesia menduduki peringkat kedua, penyakit DBD setelah Thailand. Jawa Timur dinyatakan sebagai daerah endemis demam berdarah. Penyebaran kasus DBD di Jawa Timur terdapat di 38 kabupaten/kota, dan juga menyebar di beberapa kecamatan atau desa yang ada di wilayah perkotaan maupun di pedesaan. Jumlah kasus dan kematian DBD di Jawa Timur selama 4 tahun (tahun 2001 sampai 2004) menunjukan angka yang fluktuatif, namun cenderung meningkat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jember, tahun 2004 terjadi 247 kasus, tahun 2005 terjadi 1077 kasus, dan tahun 2006 terjadi 1050 kasus. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Jember terjangkit penyakit DBD di tahun 2005 dan 2006 (Wahjudi, dkk., 2007). Infeksi dengue diakibatkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpitus (Chen, dkk., 2009). Vektor DBD yang utama adalah nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang merupakan anggota genus Flavivirus dari family Flaviviridae. Oleh karena ditularkan melalui gigitan artropoda maka virus dengue termasuk arbovirus (Dharma, dkk., 2006).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071610101065;
dc.subjectDeteksi Migrasi Polymorphonuclear Neutrophilen_US
dc.titleDETEKSI MIGRASI POLYMORPHONUCLEAR NEUTROPHIL (PMN) AKIBAT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA CAIRAN SULKUS GINGIVA DAN WHOLE SALIVAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record