Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Munawaroh
dc.date.accessioned2013-12-05T02:14:49Z
dc.date.available2013-12-05T02:14:49Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4405
dc.description.abstractPropanolol hidroklorida merupakan obat hipertensi yang bekerja dengan menghambat respon adrenergik. Propanolol hidroklorida memiliki karakteristik yang kurang menguntungkan yaitu waktu paruh eliminasi yang pendek berkisar antara 2-6 jam dan bioavailabilitas rendah (kurang dari 50%). Sistem lepas lambat digunakan untuk memperbaiki kadar propanolol hidroklorida. Buccal mucoadhesive merupakan salah satu sistem lepas lambat yang diaplikasikan melalui mukosa buccal yang relatif permeable karena kaya akan suplai darah. Polimer yang digunakan adalah kombinasi karbopol dan CMC Na. Kombinasi ini diharapkan dapat meningkatkan efek lepas lambat dan kekuatan buccal mucoadhesive sediaan. Penelitian ini menggunakan rancangan desain faktorial dengan 2 faktor sehingga dibuat 4 formula. Tablet dirancang bertahan selama 12 jam. Respon yang digunakan adalah kekuatan buccal mucoadhesive dan efisiensi disolusi (DE ). Pengujian buccal mucoadhesive dilakukan menggunakan mukosa buccal kambing dewasa yang dilekatkan pada penyokong dan diberi beban secara bertahap. Hasil pengujian kekuatan buccal mucoadhesive didapatkan F2 > F4 > F3 > F1 masing-masing 30,877±1,816 > 20,077±3,577 > 13,877±1,341 > 8,477±1,224. Karbopol memberikan efek positif 14,30 yang berarti semakin banyak jumlah karbopol maka kekuatan buccal mucoadhesive yang dihasilkan semakin besar pula. CMC Na dan interaksi antara karbopol dan CMC Na memberikan nilai efek negatif yaitu masing-masing negatif 2,70 dan negatif 8,10. Nilai-nilai ini menunjukkan bahwa CMC Na dan interaksi antara karbopol dan CMC Na dapat menurunkan respon kekuatan buccal mucoadhesive. Mekanisme interaksi karbopol dan CMC Na dengan mukosa terjadi melalui ikatan hidrogen. Pengujian pelepasan propanolol hidroklorida ditentukan dengan uji disolusi menggunakan larutan dapar fosfat pH 6,8 selama 8 jam. Panjang gelombang maksimum diperoleh sebesar 290 nm dengan persamaan kurva baku y = 0,019 x + 0,0104 dan r = 1,000. Hasil pengujian pelepasan propanolol hidroklorida didapatkan F4 > F3 > F1 > F2 masing-masing 97,578±2,275 > 96,249±0,400 > 95,496±0,186 > 93,877±1,605. Formula 2 memiliki kemampuan menahan laju pelepasan propanolol hidroklorida lebih besar dibanding ketiga formula lainnya. Efisiensi disolusi (DE) masing-masing dihitung untuk menggambarkan profil pelepasan secara keseluruhan dan digunakan respon pada penentuan optimum. Karbopol dan CMC Na memberikan efek negatif yaitu negatif 27,95 dan negatif 3,24. Interaksi karbopol dan CMC Na memberikan efek positif sebesar 3,13. Semakin banyak kombinasi antara karbopol dan CMC Na maka nilai DE semakin besar. Hal ini berarti laju pelepasan obat semakin cepat. Daerah optimum ditentukan menggunakan rancangan desain faktorial dengan kriteria respon kekuatan buccal mucoadhesive sebesar 20-40 gram dan DE sebesar 45-55%. Jumlah karbopol yang dapat memberikan respon optimum adalah antara rentang 53,27 mg – 55 mg sedangkan jumlah CMC Na yang dapat memberikan respon optimum adalah antara rentang 70 mg – 100 mg.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries07221010101;
dc.subjectKarbopol, Natrium Karboksimetilselulosa, Buccal Mucoadhesive, Propanolol Hidrokloridaen_US
dc.titleOPTIMASI KOMPOSISI KARBOPOL DAN NATRIUM KARBOKSIMETILSELULOSA SEBAGAI SISTEM BUCCAL MUCOADHESIVE TABLET PROPANOLOL HIDROKLORIDAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record