Show simple item record

dc.contributor.authorSeptian Andryanto
dc.date.accessioned2013-12-04T09:54:57Z
dc.date.available2013-12-04T09:54:57Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM071910301075
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4165
dc.description.abstractBeton merupakan material campuran yang terdiri dari agregat kasar, pasir dan semen serta air. Beton didefinisikan sebagai sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi dari material pembentuknya. Beton merupakan material yang sering digunakan pada rekayasa teknik sipil karena kelebihannya mudah dibentuk dan memiliki kuat tekan tinggi. Kuat tekan beton sangat dipengaruhi oleh unsur material penyusunnya terutama agregat kasar. Agregat kasar secara alami mempunyai bentuk yang berbeda – beda dan bergantung pada quarrynya. Batuan sungai dan batuan gunung merupakan hal populer yang sering digunakan untuk menjadi agregat kasar. Di Jember ketersediaan agregat batu gunung atau gumuk sangat melimpah mengingat daerah tersebut memiliki quarry yang mencukupi. Ketersediaan agregat kasar didaerah tersebut berbentuk agregat kasar pipih atau panjang Karena ketersediaan yang cukup, dan pengunaan agregat batu pipih di Jember cukup populer. Secara teoritis pengunaan batu pipih kurang dari 20% tetapi pengunaan di masyarakat lebih dari 20 % dan bahkan ada secara keseluruan yang mengunakan agregat batu pipih untuk campuran beton terutama di desa - desa. Para enginner menyatakan bahwa agregat batu kubikal (normal) lebih baik digunakan untuk campuran beton. tetapi perbandingan uji kuat tekan beton agregat kasar pipih dan agregat kasar kubikal (normal) belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu pembuktian kekuatan agregat kasar pipih terhadap agregat kasar normal diperlukan pengujian terhadap nilai kuat tekan beton dengan mengunakan dua agregat berbeda tersebut. Metode – metode dalam penelitian yang digunakan yaitu mengunakan rancangan percobaan pada setiap proporsi perbandingan batu pipih dan normal. Rancangan percobaan tersebut terdiri dari 6 proporsi yaitu (100% Kubikal – 0% Pipih), (20% Kubikal – 80% Pipih), (60% Kubikal – 40% Pipih), (40% Kubikal – 60% Pipih), (20% Kubikal – 80% Pipih), (0% Kubikal – 100% Pipih) dengan 2 perlakuan pengujian yang berbeda yaitu pengujian searah pengecoran dan pengujian tegak lurus pengecoran. Sedangkan rancangan untuk campuran beton (Mix Design) mengunakan metode DOE. Dalam pembahasan parameter – parameter yang digunakan adalah standart deviasi pada setiap perlakuan beton, nilai slump, dan uji statistik F (Two Way Anova). Pembahasan pada penelitian diketahui bahwa telah didapat nilai slump 9 -11 cm dan diketahui bahwa agregat kubikal 100% secara umum memiliki nilai kuat tekan lebih tinggi dibanding campuran agregat pipih campuran dan 100% pipih, hal itu di tunjukan dengan nilai kuat tekan agregat normal yaitu 24 Mpa, sedangkan nilai kuat tekan agregat campuran pipih lebih dari 20% yaitu 22 Mpa, 23 Mpa, 20 Mpa, 23 Mpa dan 24 Mpa. Sedangkan pengujian tegak lurus memiliki hasil yang lebih baik dari pengujian searah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071910301075;
dc.subjectAgregat Kasar Pipih dan Normalen_US
dc.titlePENGUJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI UKURAN AGREGAT KASAR PIPIH DAN NORMALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record