dc.description.abstract | Memasuki era pasar bebas tingkat pertumbuhan perusahaan-perusahaan di
Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan.
Terutama Industri telepon seluler
berkembang pesat di Indonesia sejak 15 tahun terahir, ini terlihat dari jumlah
pelanggan telepon seluler yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia
tercatat menempati posisi keempat di Asia setelah Korea Selatan, China dan
Jepang. Saat ini di Indonesia beroperasi 7 operator seluler dengan teknologi GSM
(Global System for Mobile) dan lainnya ada 4 operator CDMA (Code Division
Multiple Access). Menurut data Dirjen Postel, dalam periode 2006-2010
pertumbuhan rata-rata per tahun pengguna seluler di Indonesia adalah 31,9% per
tahun. Hingga akhir 2010 jumlah pelanggan selular mencapai 211 juta, dimana
operator GSM mendominasi 95% pasar selular, sisanya merupakan pasar CDMA
5%. Skema pembayaran selular didominasi pra-bayar (94%) dan sisanya 6%
pasca-bayar. Beberapa operator seluler menimbulkan persaingan yang semakin
ketat pada industri Telekomunikasi, untuk itu kegiatan analisis laporan keuangan
menjadi salah satu media yang tepat untuk mendapatkan informasi yang lebih
banyak yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan oleh pihak investor.
Penelitian ini mengambil objek perusahaan Telekomunikasi yang listed di
Bursa Efek Indonesia, periode penelitian yang digunakan untuk analisis adalah
data dari tahun 2009 sampai tahun 2010. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis rasio Metode Radar, rata-rata industri, deviasi standar, skala klasifikasi
rasio, posisi rasio perusahaan dan pola rasio Radar. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menilai dan menganalisis kinerja keuangan perusahaan Telekomunikasi
yang listed di BEI bila berbasis Metode Radar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan
Telekomunikasi yang listed di BEI pada tahun 2009-2010 bila berbasis pada
Metode Radar menunjukkan bahwa Kinerja keuangan perusahaan Telekomunikasi
yang terbaik pada tahun 2009 adalah PT. XL Axiata Tbk., hal ini karena rasio
profitabilitas, rasio utilitas aktiva dan rasio produktivitas mendukung kinerja
keuangan. Untuk kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi yang berada pada
kondisi Fluktuasi pada tahun 2009 adalah perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk.
Selanjutnya kinerja keuangan perusahaan Telekomunikasi yang terburuk pada
tahun 2009 adalah PT. Mobile-8 Telecom Tbk, dari kelima kelompok besar rasio,
empat diantaranya berada dalam kondisi yang buruk dan sangat buruk dan hanya
ada satu rasio yang dalam kondisi fluktuasi yaitu rasio Stabilitas. Kinerja
keuangan perusahaan Telekomunikasi yang terbaik pada tahun 2010 adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT. XL Axiata Tbk. dan PT. Inovisi Infracom
Tbk. Kinerja keuangan perusahaan Telekomunikasi mulai yang buruk sampai
yang sangat buruk pada tahun 2010 adalah PT. Indosat Tbk., PT. Bakrie Telecom
Tbk. dan yang sangat buruk PT. Mobile-8 Telecom Tbk. | en_US |