Show simple item record

dc.contributor.authorRizki Ayu Permata Siwi
dc.date.accessioned2013-12-04T06:22:16Z
dc.date.available2013-12-04T06:22:16Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM062210101061
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3835
dc.description.abstractMinyak goreng bekas pakai mengandung radikal bebas dan asam lemak jenuh. Senyawa radikal bebas bisa mengawali reaksi autokatalisis, molekul-molekul bereaksi diubah menjadi radikal bebas sehingga menghasilkan rantai kerusakan. Sedangkan asam lemak jenuh akan menyebabkan peningkatan pengangkutan lemak tepi menuju hati. Peningkatan lemak akan menyebabkan degenerasi lemak sampai kematian pada sel. Salah satu senyawa yang diduga mempunyai aktivitas hepatoprotektor adalah antosianin. Antosianin mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, sehingga dapat mencegah kerusakan sistem akibat radikal bebas. Mekanisme antosianin sebagai antioksidan berasal dari adanya gugus hidroksil pada posisi 3 cincin C dan posisi 3 dan 4 cincin B. Keberadaan gugus hidroksil ini mampu mengkhelat berbagai ion logam contohnya Fe dan Cu (Kowalczyk, 2003). Gugus hidroksil ini juga bertindak sebagai reduktor dan donor hidrogen (Kruawan, 2006). Salah satu tanaman yang memiliki kandungan antosianin adalah ketan hitam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol ketan hitam sebagai hepatoprotektor dan mengetahui efek ekstrak ketan hitam pada empat dosis yang berbeda memberi perlindungan terhadap sel-sel hati tikus yang diberi minyak goreng bekas pakai. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, menggunakan 24 ekor tikus putih yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok. Kelompok pertama hanya diberi CMC 1% sebagai kontrol, kelompok kedua diberi minyak goreng bekas pakai dan CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok ketiga diberi minyak goreng dan ekstrak ketan hitam dosis 150 mg/kgBB, kelompok empat diberi minyak goreng dan ekstrak ketan hitam dosis 300 mg/kgBB, kelompok lima diberi minyak goreng dan ekstrak ketan hitam dosis 600 mg/kgBB, dan kelompok enam diberi minyak goreng dan ekstrak ketan hitam dosis 1200 mg/kgBB. Semua hewan uji diberi perlakuan selama 14 hari. Selanjutnya pada hari ke-15, diambil organ hati dan dilakukan pemeriksaan histopatologi. Data dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis. Dari hasil analisis data diketahui terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan. Pada hasil penelitian terlihat bahwa kelompok kontrol negatif memiliki tingkat kerusakan yang paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian minyak goreng bekas pakai dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel hati tikus jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya diberi CMC 1%. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah ekstrak etanol ketan hitam memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor pada tikus yang diberi minyak goreng bekas pakai. Efek hepatoprotektor mulai ada pada dosis 150 mg/kgBB pada penelitian ini.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062210101061;
dc.subjectEkstrak Etanol Ketan Hitam, Perubahan Sel-Sel Hati Tikus, Minyak Goreng Bekas Pakaien_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KETAN HITAM (Oryza sativa Linn. var glutinosa) TERHADAP PERUBAHAN SEL-SEL HATI TIKUS YANG DIBERI MINYAK GORENG BEKAS PAKAIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record