Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetia Aji Ramadhan
dc.date.accessioned2013-12-04T05:34:26Z
dc.date.available2013-12-04T05:34:26Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM102010101083
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3750
dc.description.abstractRINGKASAN Efek Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Memori Kerja Spasial Tikus Wistar (Rattus novergicus) Remaja yang Diinduksi Etanol; Prasetia Aji Ramadhan, 102010101083; 2013; 50 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Etanol adalah agen yang terkenal merusak berbagai organ dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Telah dihipotesiskan bahwa etanol berpotensi untuk mengganggu pembelajaran dan fungsi memori. Saat ini juga ditemukan konsumsi etanol setiap hari selama dua minggu dapat mengurangi hampir 40% produksi sel di hipokampus. Teh hijau merupakan minuman yang biasa dikonsumsi di dunia, terutama di negara-negara Asia. Dalam teh hijau terkandung polifeno salah satunya yaitu Epigallocatechin-3-gallate (EGCG). Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa EGCG memiliki efek neuroprotector. Penggunaan EGCG oral selama tujuh hari dapat mengurangi penurunan memori spasial pada tikus karena iskemia otak. Dari uraian tersebut maka penulis bertujuan meneliti efek dari ekstrak teh hijau pada penurunan fungsi memori yang disebabkan penggunaan etanol pada tikus remaja. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Sampel yang digunakan adalah 25 ekor tikus yang dibagi dalam 5 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok tersebut terdiri dari K1 yaitu kelompok yang hanya diinduksi etanol. Kelompok K2 yaitu kelompok yang tidak diinduksi etanol maupun ekstrak teh hijau. Kelompok P1 yaitu kelompok yang diinduksi etanol dan ekstrak teh hijau 108mg/200grBB. Kelompok P2 yaitu kelompok yang diinduksi etanol dan ekstrak teh hijau 216mg/200grBB. Kelompok P3 yaitu kelompok yang diinduksi etanol dan ekstrak teh hijau 432mg/200grBB. Sebelum dilakukan induksi etanol dan ekstrak teh hijau, sampel diadaptasikan di kandang selama 3 hari. Kemudian dilakukan induksi etanol dan teh hijau selama 14 hari. Pada i 3 hari terkakhir induksi, sampel diadaptasikan ke Radial Arm Maze. Setelah itu dilakukan pengujian pada Radial Arm Maze selama 10 hari. Data yang didapat dari uji Maze diuji statatik dengan Kruskal-Wallis untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari kelima kelompok. Dari uji Kruskal-Wallis didapatkan nilai Asymp. Sig. 0.013, yang menunjukkan adanya perbedaan dari ke-5 kelompok yang diuji. Kemudian dilakukan uji Mann-Whitney untuk mengetahui tampilan memori spasial selama 10 hari dengan membedakan dua kelompok. Dari uji ini pada kelompok K1 dengan P1 tidak didapatkan perbedaan, K1 dengan P2 didapatkan 9 perbedaan, dan K1 dengan P3 didapatkan 6 perbedaan. Dari data tersebut dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian ekstrak teh hijau pada memori spasial tikus yang diinduksi etanol dan kelompok K2 lebih baik dibandingkan dengan kelompok K1 dan K3 dalam mempengaruhi memori spasial pada tikus yang diinduksi etanol.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102010101083;
dc.subjectTeh Hijau (Camellia sinensis)en_US
dc.titleEFEK EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP MEMORI KERJA SPASIAL TIKUS WISTAR ( Rattus novergicus) REMAJA YANG DIINDUKSI ETANOLen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record