Show simple item record

dc.contributor.authorTeguh Santoso
dc.date.accessioned2013-12-04T05:03:31Z
dc.date.available2013-12-04T05:03:31Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM071810201086
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3715
dc.description.abstractPayangan merupakan kampung nelayan yang terletak di Dusun Watuulo Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Daerah tersebut diduga terkena dampak intrusi air laut, dikarenakan terdapat air sumur penduduk yang payau. Secara prinsip air tanah dari darat mengalir ke laut melalui media aquifer, sedangkan air laut juga meresap ke darat karena tekanan hidrostatika air laut. Ada dua sebab utama penerobosan air asin ke aquifer air tawar yaitu akibat aquifer ini berhubungan langsung dengan air tawar dan besarnya penurunan permukaan air harus cukup besar mengakibatkan penerobosan air asin disebut dengan intrusi air laut. (Bear, 1999). Dengan pengukuran menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger (1Dimensi) diharapkan dapat memberikan informasi apakah daerah Payangan terkena dampak intrusi air laut atau tidak. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk melihat litologi batuan bawah permukaan di daerah Payangan. Nantinya dari litologi yang diketahui dapat dijadikan studi awal sejauh mana daerah Payangan terkena intrusi air laut. Penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling. Konfigurasi yang digunakan adalah Schlumberger (1-Dimensi), karena dengan metode ini diharapkan dapat diperoleh nilai resistivitas setiap lapisan dari berbagai kedalaman. Berdasarkan teknik ini lokasi penelitian diambil beberapa daerah dan dijadikan sampel berupa lintasan. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, bahwa hasil dari penelitian mengenai pendugaan intrusi air laut dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas 1 dimensi di pantai Payangan Desa Sumberejo Kabupaten Jember, terdapat adanya intrusi pada daerah tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data dari keempat lintasan yang menggambarkan litologi batuan bawah permukaan di daerah itu. Pada lintasan 1, lintasan 2 dan lintasan 3 didominasi oleh batuan pasir dan kerikil, sehingga pada lintasan ini mudah ditembus oleh air laut. Sedangkan pada lintasan 4 berkemungkinan untuk tidak tertembus oleh air laut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810201086;
dc.subjectmetode geolistrik resistivitas 1 dimensien_US
dc.titlePENDUGAAN INTRUSI AIR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 1 DIMENSI DI PANTAI PAYANGAN DESA SUMBEREJO KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record