Show simple item record

dc.contributor.authorTejasari
dc.contributor.authorMiswar
dc.contributor.authorAli Santosa
dc.date.accessioned2013-12-04T04:37:43Z
dc.date.available2013-12-04T04:37:43Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3688
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractKonsep pangan fungsional menjelaskan paradigma fungsi tertier pangan yaitu pangan tidak hanya sebagai penyedia zat gizi untuk kebutuhan tubuh, dan sebagai pemenuhan selera karena rasa dan aromanya, tetapi juga sebagai penyedia zat aktif yang pada jumlah tertentu memberi efek fisiologis yang bermanfaat bagi kesehatan (Tejasari, 2005). Sebagai pangan fungsional, minuman fungsional adalah minuman yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang memiliki keuntungan fisiologis dan biokimiawai, serta seluler, dan telah teruji efek fungsional sehatnya. Minuman fungsional dapat dikonsumsi setiap hari dalam jumlah tertentu dan memberi efek sehat yang optimal. Kenyataan memperlihatkan bahwa banyak pilihan minuman kesehatan yang tersedia di pasar Indonesia, namun sebagian besar belum teruji secara ilmiah atau hanya berdasar pengalaman empiris saja, atau terbatas pada uji khasiat bahan bioaktif secara tunggal atau tidak dalam produk minuman fungsional. Padahal sebelum di konsumsi dan di pasarkan, minuman kesehatan wajib diuji secara klinis setelah diuji pada hewan uji. Hasil uji klinis membuktikan efek fungsional sehat sebagai akibat konsumsi minuman fungsional. Salah satu bahan aktif pangan fungsional yang telah teruji ilmiah secara kimia, biokimia, in vitro, in vivo, dan human study yitu senyawa inulin dan oligofruktosa (FOS). Efek fisiologis sehat senyawa FOS yang telah dibuktikan yaitu menurunkan lipida darah (Hidaka et al., 1991), menurunkan kadar LDL dan trigliserida darah (TAG) (Causey et al., 2000), namun konsumsi 20 gram FOS tidak menurunkan gula darah dan lipid serum pada penyandang DM tipe 2 di bawah kontrol medis yang ketat (Alles, et al., 1999). Studi lain membuktikan konsumsi FOS sebanyak 5 g per hari memperbaiki gangguan pencernaan ( Paineau et al., 2007). Studi ini mempelajari efek fisiologis sehat ke dua bahan pangan fungsional inulin dan oligofruktosa secara terpadu secara bersama dalam satu produk minuman fungsional Nutrafosin. Perpaduan ke dua senyawa tersebut dalam satu produk pangan fungsional diformulasi untuk lebih memperkuat efek fisiologis sehatnya terhadap penurunan kadar gula darah dan kadar lipida darah. Tujuan penelitian ini adalah menguji efek fisiologis konsumsi minuman fungsional Nutrafosin yang mengandung inulin dan oligofruktosa (FOS) alami terhadap penurunan kadar gula darah dan penurunan kadar trigliserida (TAG), low density lipoprotein (LDL), dan peningkatan high density lipoprotein (HDL). Secara rinci, tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk 1) memproduksi senyawa FOS dn ekstraksi inulin; 2) memformulasi produk minuman fungsional Nutrafosin , 3) menguji secara klinis efek fisiologis minuman fungsional Nutrafosin terhadap penurunan kadar gula dan lipida darah.en_US
dc.description.sponsorshipstranas-2010en_US
dc.publisherFTP'10en_US
dc.subjectEkstraksi inulinen_US
dc.subjectPearson Product Mommenten_US
dc.subjectPearson Producten_US
dc.subjectMinuman Fungsional Nutrafosinen_US
dc.titleIntegrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemiaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record