Show simple item record

dc.contributor.authorArief Ghulam Muhtadi
dc.date.accessioned2013-12-04T03:16:37Z
dc.date.available2013-12-04T03:16:37Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM071810201076
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3525
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng Australia. Adanya pertemuan 3 lempeng tersebut menyebabkan di Indonesia terdapat berbagai jenis batuan dan bahan tambang yang tersebar sepanjang Indonesia. Adanya berbagai macam jenis batuan dan bahan tambang juga terjadi di daerah Gunung Sadeng Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Daerah tersebut merupakan daerah gamping yang sebagian besar tersusun atas batuan kapur. Namun senarnya batuan yang ada pada daerah tersebut tidak hanya tersusun atas batuan kapur melainkan ada batuan Mn dan batuan jenis logam lainnya yang terdapat pada daerah tersebut. Hal ini dikarenakan pada permukaan terlihat adanya singkapan batuan Mn yang telah teroksidasi, dan tidak menutup kemungkinan di bawah permukaan terdapat sisipan batuan Mn diantara batuan kapur. Batuan Mn memiliki nilai resistansi yang berbeda apabila geometri batuannya berbeda. Hal ini menyebabkan batuan Mn dapat dimodelkan untuk mengetahui kandungan Mn ditinjau dari nilai resistivitas yang ditampilkan secara 2-D oleh Res2DinvMod. Selain itu dari pemodelan tersebut dapat diketahui sebaran resistivitas. Pengambilan sampel batuan Mn terletak di Gunung Sadeng Kecamatan Puger Kabupaten Jember dengan jarak titik pengambilan satu dengan lainnya berjarak 20 m dan pada setiap kedalaman 5 m, 10 m, dan 15 m. Sampel yang telah didapat dipotong untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan yaitu berbentuk kotak. Bentuk yang telah didapat kemudian diukur panjang dan luas dengan penggaris serta mengukur resistansi batuan Mn dengan ohmmeter untuk mendapatkan nilai resistansi yang selanjutnya digunakan untuk mendapatkan nilai resisitivitas. Contoh data yang telah ada pada Software Res2DinvMod diedit sesuai kondisi bawah permukaan Gunung Sadeng. Hasil editan contoh data disisipi nilai resistivitas sesuai letak pengambilan sampel batuan yang telah didapat dari pengukuran untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan secara modeling. Contoh data yang telah tersisipi nilai resistivitas dirunning pada Res2DinvMod. Hasil yang telah diperoleh dapat menerangkan bawah permukaan Gunung Sadeng secara modeling. Proses terbentuknya batuan di Gunung Sadeng melalui proses magmatik, hal ini terlihat dari adanya batuan Mn yang didapat berupa bongkahan. Bagian dengan resistivitas tinggi terletak dibagian sangat dalam di bawah permukaan karena titik lebur yang masih sangat tinggi yaitu sebesar > 1000 C. Semakin ke atas nilai resistivitanya akan semakin besar hal ini menandakan batuan yang ada merupakan batuan dominasi daerah tersebut yaitu batuan kapur. Sisipan nilai resistivitas sampel batuan Mn pada tampilan 2D terletak pada masing – masing letak pengambilan sampel batuan, yaitu pada sampel dari kedalaman 5 m terletak pada kedalamanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810201076;
dc.subjectPemodelan Geometri Batuan Manganen_US
dc.titlePEMODELAN GEOMETRI BATUAN MANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RES2DINVMODen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record