Show simple item record

dc.contributor.authorAniswati Hilmia
dc.date.accessioned2013-12-04T01:11:42Z
dc.date.available2013-12-04T01:11:42Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM091903103008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3346
dc.description.abstractSungai Sampean merupakan sungai yang terletak di kawasan Kota Bondowoso dan Situbondo, dengan beragam fungsi bagi mahluk hidup yang ada disekitarnya seperti untuk keperluan rumah tangga, pertanian, peternakan, industri dan lain sebagainya, secara langsung maupun tidak langsung sebagai penerima air limbah domestik dari pertanian, industri dan lain sebagainya. Sehingga dari fungsi sungai dalam tataguna lahan yang beragam tersebut menyebabkan munculnya permasalahan kualitas air. Jika kondisi ini berlanjut akan menimbulkan gangguan, kerusakan dan ancaman bagi semua makhluk hidup yang tergantung pada Sungai Sampean, maka perlu dilakukan pemantauan kualitas air di sungai ini, agar perubahan kualitas air dapat diketahui lebih jelas maka dibedakan antara musim kemarau dan musim hujan. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif observasi, dengan pengambilan dan pengukuran sampel air menggunakan water test kit. Tujuan penelitian ini menganalisis kualitas air Sungai Sampean berdasarkan faktor fisika dan kimia secara langsung di lapangan. Dari sampel air Sungai Sampean tersebut diukur pH air, temperatur air, temperatur udara (di lapangan), Konduktifitas, COD, NH , PO 4 , NO 2 , NO 3 dan debit sungai. Selanjutnya hasil pengukuran dianalisa dengan membandingkan kelas sungai berdasarkan kategori kelas dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No. 2 Tahun 2008. Penelitian ini dilakukan di lima (5) titik, dari daerah Koncer sampai Bendungan Sampean Baru selama Juni 2012-Maret 2013, pemilihan titik ini dengan mempertimbangkan peruntukan/tata guna lahan di bagian hulu dan sekitar point pengambilan sample. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa pengukuran kualitas vii 4 air Sungai Sampean satu dari tujuh parameter yang diukur baik pada musim kemarau maupun musim hujan telah melampaui baku mutu kelas Sungai Sampean (kelas III) yaitu parameter nitrit (NO ) sebesar 0,085 mg/L pada musim kemarau dan pada musim hujan sebesar 0,105 mg/L. Sedangkan pada musim kemarau parameter COD sebesar 6,576 mg/L, NH 4 2 sebesar 0,318 mg/L, PO 4 sebesar 0,104 mg/L, NO sebesar 1,259 mg/L, dan pada musim hujan parameter COD sebesar 7,293 mg/L, NH sebesar 0,269 mg/L, PO 4 sebesar 0,051 mg/L, NO sebesar 0,696 mg/L masih memenuhi baku mutu kelas III. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Sungai Sampean tidak mengalami perubahan kelas dari kelas sungai Sampean sebelumnya (kelas III), walaupun parameter NO 2 3 telah melebihi semua baku mutu. Tinggi parameter NO mengindikasikan adanya pencemaran di lokasi tersebut, dimana hasil observasi diketahui bahwa sepanjang aliran sungai sebagian besar penduduk membuang limbah domestiknya ke dalam badan sungai dan sepanjang pengaliran Sungai Sampean selalu dikuti dengan tataguna lahan pertanian sehingga mempengaruhi peningkatan NO perairan Sungai Sampean.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091903103008;
dc.subjectKUALITAS AIR, SUNGAI SAMPEAN BARU, MUSIM KEMARAU, MUSIM HUJANen_US
dc.titleMONITORING KUALITAS AIR DI HULU SUNGAI SAMPEAN BARU DI KOTA BONDOWOSO PADA MUSIM KEMARAU DAN MUSIM HUJANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record