Aplikasi Model Tipologi Dalam Pemetaan Potensi Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengukuran Kinerja Daerah Dalam Rangka Menunjang Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Provinsi Jawa Timur
Abstract
Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan di Provinsi Jawa Timur maka mengidentifikasi pertumbuhan ekonomi masing-masing kabupaten/kota daerah dengan cara mengidentifikasi peta potensi dan kemandirian, serta daya saing masing-masing kabupaten/kota yang ada di wilayahnya menjadi penting untuk dilakukan. Bertalian dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) menyusun model pemetaan potensi pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan tipologi Klassen, 2) untuk melakukan pengukuran kinerja daerah provinsi/kota di Propinsi Jawa Timur.
Penelitian ini Jawa Timur meliputi 38 kabupaten/kota. Data yang digunakan adalah data sekunder dan alat analisis yang digunakan; untuk mengukur daya saing digunakan analisis kelembagaan, sedangkan untuk pemetaannya digunakan Scalogram, Location Quatient (LQ), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pertumbuhan (MRP), Tipologi Klassen, dan Analisis Diskriptif Kualitatif.
Kesimpulan dari hasil penelitian sebagai berikut : (1) Sektor Pertanian dan Industri pengolahan masih mendominasi sector unggulan beberapa daerah di kabupaten/kota di Jawa Timur. 2) Analisis Tipologi Klassen menemukan kabupaten/kota yang memiliki peringkat daya saing tertinggi adalah Sidoarjo, Gresik, Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Surabaya. 3) Kabupaten/koa yang memiliki peringkat daya saing (non fisik) dalam kategori Sangant Baik Sekali terdapat 3 Kabupaten/Kota , yaitu: Malang, Jember, Lamongan. Sedangkan kabupaten/kota yang masuk dalam kategori Kurang Sekali terdapat 9 Kabupaten/kota, yaitu : Pacitan, Trenggalek, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Madiun, dan Kota Batu. Kabupaten/kota yang masuk dalam kategori Kurang terdapat 6 Kabupaten/Kota, yaitu: Situbondo, Madiun, Magetan, Sampang, Pamekasan dan Kota Malang. Kabupaten/kota yang masuk dalam kategori Cukup terdapat 6 kaupaten/kota, yaitu: Ponorogo, Tulungagung, Lumajang, Bondowoso, Ngawi dan Bangkalan. Kabupaten/kota yang masuk dalam kategori baik terdapat 8 kabupaten/kota, yaitu: Blitar, Banyuwangi, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Tuban dan Gresik. Kabupaten/kota yang masuk dalam kategori Baik Sekali terdapat 6 Kabupaten/kota, yaitu: Probolinggo, Kediri, Pasuruan, Bojonegoro, Sumenep, dan Kota Surabaya. Dari uraian diatas, dari indicator kondisi geografis menunjukkan bahwa mayoritas kabupaten/kota di Jawa Timur masuk dalam kategori Kurang Sekali yaitu sebanyak 9 Kabupaten/kota. 4) Kabupaten/kota yang mempunyai fasilitas terlengkap berdasarkan analisis scalogram yaitu Kota Surabaya yang menduduki peringkat pertama untuk total dari 2 kelompok yaitu Fasilitas Kesehatan dan Fasilitas Pendidikan. Hal ini berarti Kota Surabaya menjadi pusat pertumbuhan bagi kabupaten/kota sekitarnya.
Kata Kunci : Model tipologi, scalogram, pertumbuhan kabupaten/kota