Kajian Imunohistokimia Apoptosis dan Ekspresi Protein P53 pada Gangguan Spermatogenesis Tikus Putih (Raffus noruegicus) Pasca Pemaparan 2,S-Hexanadione
Abstract
Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui perubahan apoptosis
dan ekspresi P53 pada tikus putih strain Wistar yang dipapar dengan 2,5-
HD telah dfilakukan di Laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas MIPA
Universitas Jember. Penelitian dilaksanakan sebagai penelitian
eksperimental dengan rancangan Separate sample Pretest-Posffesf
Control Sery Desaign, sejumlah 56 ekor tikus putih strain Wistar Jantan
dibagi dalam I kelompok secara random masing-masing 7 ekor. 2
kelompok sebagai pretest, 3 kelompok kontrol, dan'3 kelompok sebagai
perlakuan yang dipaparkan pada 2,5-HD dengan dosis 0,06 mg/g BB
selama 2, 4, 6 minggu. Parameter yang diamati adalah pengamatan
imunohistokimia ekspresi protein P53 dan jumlah sel apoptosis pada sel
germinal dan sel sertoli pada irisan melintang testis, sebagai indikator
respon jaringan terhadap paparan 2,5-HD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama paparan 2,5'
HD menyebabkan jumlah sel yang meng-ekspresikan P53 pada sel
germinal dan sel sertoli semakin meningkat. Ekspresi P53 dibanding
kontrol meningkat menjadi 1630/o, 172a/a, 181o/a dan 151% berturut-turut
pada spermatogonia, spermatosit, spermatid, dan sel sertoli pasca
pemaparan 2,5-HD seldma 6 minggu. Demikian pula jumlah sel apoptosis
juga semakin meningkat dengan semakin lamanya paparan 2,5-HD'
Jumlah sel apoptosis dibanding kontrol meningkat menjadi 180o/o, 182o/o,
r 85% dan 132o/o berturut-turut pada spermatogonia, spermatosit, dan
spermatid, dan sel sertoli pasca pemaparan 2,5-HD selama 6 minggu.
Meningkatnya jumlah sel yang meng-ekspresikan P53 sebagai akibat
p€maparan 2,5-HD yang semakin lama, seiring dengan meningkatnya
;umlah sel yang mengalami apoptosis. Hal ini menunjukkan bahwa
ekspresi P-53 merupakan penanda awal adanya hambatan pertumbuhan
sel dan merupakan pemicu terjadinya apoptosis, sehingga ekspresi P53
terkait dengan mekanisme apoptosis dan dapat digunakan sebagai
penanda sel yang akan mengalami apoptosis.
Perlu penelitian lebih lanjut faktor-faktor yang mengendalikan
ekspresi P53, sehingga dapat dipakai sebagai dasar ilmiah untuk
pencegahan dan penanggulangan dampak negatif akibat paparan 2,5-HD
di masyarakat.
Collections
- LRR-Hibah Fundamental [144]