dc.description.abstract | Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak selalu normal sesuai
dengan usia perkembangannya. Perkembangan yang tidak normal tersebut
membuat anak memerlukan perhatian dan kebutuhan khusus. Anak berkebutuhan
khusus yang mempunyai jumlah populasi terbesar adalah anak tuna grahita.
Angka insidensi tuna grahita ringan di Indonesia adalah 85% dari jumlah anak
dengan tuna grahita.
Anak tuna grahita merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus dengan
gangguan utama pada otak khususnya fungsi kognitif dan emosi. Fungsi kognitif
yang memiliki peran penting untuk kehidupan sehari-hari membuat fungsi
kognitif menjadi perhatian utama yang harus diperbaiki untuk anak dengan tuna
grahita. Kecepatan kemampuan kognitif seseorang bergantung dari kemampuan
memori jangka pendek sehingga kemampuan memori jangka pendek merupakan
unsur terpenting dari kemampuan kognitif, terutama dalam aktivitas sehari-hari.
Keadaan yang paling sering ditemukan adalah rendahnya kemampuan
memori jangka pendek pada anak tuna grahita ringan yang disebabkan karena
adanya abnormalitas bagian otak, terutama pada hipokampus. Otak yang bersifat
dinamis membuat plastisistas otak dapat berkembang dengan diberikannya suatu
stimulus meskipun pada awalnya terjadi abnormalitas. Otak dapat distimulus oleh
berbagai metode yang dapat diterapkan secara praktis seperti senam otak. Senam
otak adalah senam yang berisi gerakan sederhana yang dapat merangsang
integrasi kerja bagian otak kanan dan kiri untuk dapat menghasilkan koordinasi
fungsi otak yang harmonis, sehingga dapat meningkatkan kemampuan memori.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh senam otak terhadap
kemampuan memori jangka pendek pada anak tuna grahita ringan di SDLB
Negeri Patrang Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan rancangan non randomized
control group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 22
orang dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Sampel akhir dalam penelitian
sejumlah 22 orang yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu 11 orang menjadi
kelompok kontrol dan 11 orang lainnya menjadi kelompok eksperimen. Data
analisis dengan uji statistik Mann Whitney U Test untuk mengetahui perbedaan
sebelum dan sesudah intervensi pada 2 kelompok sampel yaitu kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan memori jangka pendek
pada kelompok eksperimen sebelum senam otak adalah 27,3% (3 orang) kurang,
54,5% (6 orang) cukup, dan 18,2% (2 orang) baik, sedangkan setelah senam otak
data menunjukkan 27,3% (3 orang) cukup, dan 72,7% (8 orang) baik. Hasil
pengolahan data dengan SPSS didapatkan p value (0,007) < α (0,05) yang berarti
ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh senam otak
terhadap kemampuan memori jangka pendek pada anak tuna grahita ringan di
SDLB Negeri Patrang Kabupaten Jember. | en_US |