Show simple item record

dc.contributor.authorRendy Zulfikar Sahroni
dc.date.accessioned2013-12-03T09:37:22Z
dc.date.available2013-12-03T09:37:22Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM052310101051
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3206
dc.description.abstractKabupaten Jember merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki prevalensi penderita ISPA yang tinggi. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, ISPA merupakan penyakit paling banyak diderita masyarakat Jember. Peningkatan kasus ISPA dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko. Salah satu faktor yang beresiko untuk mempengaruhi timbulnya infeksi saluran pernapasan akut yaitu polusi udara termasuk asap rokok Asap rokok sebagai salah satu resiko timbulnya ISPA merupakan pembunuh nomor tiga setelah jantung koroner dan kanker. Kenaikan konsumsi rokok di Indonesia adalah tertinggi di dunia. Prevalensi merokok di Indonesia di kalangan orang dewasa meningkat. Jumlah perokok dalam suatu keluarga cukup tinggi. Rata–rata dalam satu keluarga terdapat 1-2 orang yang merokok dengan jumlah batang yang dihisap antara 1-2 bungkus/hari Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara kebiasaan merokok anggota keluarga dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada balita, mengidentifikasi karakteristik balita dengan penyakit ISPA pada balita, mengidentifikasi karakteristik kejadian ISPA terkait balita dan perilaku merokok dalam keluarga antara kelompok kontrol dan kelompok kasus, mengidentifikasi peluang/resiko terjadinya ISPA pada balita . Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 balita dengan menggunakan teknik cluster sampling yang terdiri dari 22 balita sebagai kelompok kasus dan 22 balita sebagai kelompok kontrol. Data analisis dengan uji statistik chi square untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok anggota keluarga dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Balita ISPA terpapar asap rokok sebanyak 15 responden (68,2%) dan Balita ISPA tidak terpapar sebanyak 7 responden (31,8%) sedangkan Balita Tidak ISPA terpapar asap rokok sebanyak 7 responden (31,8) dan Balita Tidak ISPA tidak terpapar asap rokok sebesar 15 responden (68,2%). Berdasarkan pengolahan data melalui SPSS didapatkan bahwa p value (0,035) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang lemah antara kebiasaan merokok anggota keluarga dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada balita di Puskesma Ajung Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052310101051;
dc.subjectINFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNGen_US
dc.titleHUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record