Show simple item record

dc.contributor.authorEricha Aditya Raharja
dc.date.accessioned2013-12-03T09:25:32Z
dc.date.available2013-12-03T09:25:32Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM062310101038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3193
dc.description.abstractKehidupan manusia sejak lahir dibagi dalam beberapa masa, yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa serta masa lansia. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dibidang medis atau ilmu kedokteran, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Lanjut usia merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan manusia. Tahapan yang dimulai dari masa kelahiran sampai dengan masa tua atau yang sering disebut dengan masa lansia. Semua lansia akan berharap menjalani hidup masa tuanya dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun dengan anak dan cucu tercinta dengan penuh kasih sayang, namun kenyataannya tidak semua lansia bisa merasakan kondisi hidup seperti ini. Setiap tahun selalu ada peningkatan jumlah lanjut usia, semakin meningkatnya jumlah lanjut usia di Indonesia, maka semakin meningkat pula resiko penyakit yang terjadi pada lanjut usia. Salah satunya adanya gangguan mental seperti depresi. Depresi merupakan salah satu penyebab terjadinya insomnia pada lanjut usia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat depresi dengan kejadian insomnia pada lanjut usia di Karang Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimen dengan metode penelitian deskriptif analitik untuk menemukan hubungan antara variabel dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 35 responden. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cara sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden yang diobservasi diperoleh data sejumlah 25 lansia (83,3%) depresi kategori sedang-berat dan terjadi insomnia. Kategori depresi ringan 5 lansia (16,7%). Depresi ringan dengan kejadian insomnia 1 lansia. Sedangkan depresi ringan tidak ada insomnia 4 lansia (12,9%). Hasil pengolahan data dengan SPSS didapatkan hasil nilai p (0,044 ) < α (0,05), sehingga Ho ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara tingkat depresi dengan kejadian insomnia pada lansia di Karang Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.en_US
dc.relation.ispartofseries062310101038;
dc.subjectHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEJADIAN INSOMNIA,..KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI KARANG WERDHA SEMERU JAYA KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record