dc.description.abstract | Usia awal kelahiran merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat, sehingga sering diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode
kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini balita memperoleh
asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal, sebaliknya apabila balita
pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode
emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan menyebabkan gangguan
tumbuh kembang bayi, salah satunya yaitu gizi buruk. Puskesmas Ledokombo
menempati urutan pertama angka kejadian gizi terbanyak di Kabupaten Jember
dengan prevalensi BGM sebesar 8,2%. Kejadian gizi buruk pada balita antara lain
disebabkan karena ketidakefektifan dalam pemberian makanan pendamping ASI
(MP-ASI). Ketidakefektifan dalam pemberian MP-ASI salah satunya disebabkan
karena perilaku pemberian MP-ASI yang tidak benar.
Perilaku masyarakat dapat diubah oleh orang yang mempunyai hubungan
interpersonal yang baik dengan masyarakat tersebut. Kader sebagai perwakilan
dari petugas kesehatan memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi
perilaku masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Peran kader dalam menjalankan tugasnya sebagai pemberi
pendidikan kesehatan di meja 4 saat posyandu berpengaruh besar terhadap
perilaku yang ada di masyarakat. Perubahan perilaku dapat dilihat dari perubahan
komponen-kompenen perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan praktek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan
kesehatan oleh kader terhadap praktek ibu dalam pemberian MP-ASI di wilayah
kerja Puskesmas Ledokombo. Desain penelitian ini adalah pre experimental
dengan rancangan penelitian One Group Pretest-posttest. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik multistage random sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 33 orang ibu yang mempunyai bayi usia 6-24
bulan. Hasil pengukuran data dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon
Signed Rank Test. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3-16 Juli 2012 di 5 desa
di Kecamatan Ledokombo yaitu Sumberlesung, Sumberanget, Karangpaiton,
Ledokombo dan Lembengan .
Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang memiliki praktek pemberian
MP-ASI kurang telah berkurang dari 18 responden (54,5%) sebelum kader
memberikan pendidikan kesehatan menjadi 11 responden (33,3%) setelah kader
memberikan pendidikan kesehatan. Ibu yang memiliki praktek pemberian MPASI
baik meningkat dari 15 responden (45,5%) pada saat kader belum
memberikan pendidikan kesehatan menjadi 22 responden (66,7%) setelah kader
memberikan pendidikan kesehatan. Pengujian statistika menggunakan SPSS 16.0
menunjukan p value 0,011 dengan alpha 0,05 atau 5%. Nilai p value yang didapat
dari hasil uji statistik adalah ≤ 0,05 dan berada pada nilai kemaknaan 0,01 ≤ p <
0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan oleh kader terhadap praktek ibu dalam pemberian MP-ASI ASI di
wilayah kerja Puskesmas Ledokombo. Pengaruh kader yang signifikan dalam
praktek pemberian MP-ASI tersebut menunjukan pentingnya peran kader dalam
menjalankan tugasnya sebagai pemberi pendidikan kesehatan saat posyandu
berlangsung dalam upaya untuk mengubah perilaku yang ada di masyarakat.
Saran dari peneliti berupa peningkatan program pelatihan kader secara berkala
yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan motivasi kader dalam
menjalankan program posyandu. | en_US |