PENGARUH DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION (DSME) TERHADAP RESIKO TERJADINYA ULKUS DIABETIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN DIABETES MELLITUS (DM) TIPE 2 DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER
Abstract
Diabetes Mellitus merupakan suatu kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan
dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah ulkus diabetik.
Salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam penatalaksanaan DM
tipe 2 adalah edukasi. Edukasi kepada pasien DM tipe 2 penting dilakukan sebagai
langkah awal pengendalian DM tipe 2. Salah satu bentuk edukasi yang umum
digunakan dan terbukti efektif dalam memperbaiki hasil klinis dan kualitas hidup
pasien DM tipe 2 adalah Diabetes Self Management Education (DSME).
DSME merupakan suatu proses memberikan pengetahuan kepada pasien
mengenai aplikasi strategi perawatan diri secara mandiri untuk mengoptimalkan
kontrol metabolik, mencegah komplikasi, dan memperbaiki kualitas hidup pasien
DM. Hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Poli Interna RSD dr.
Soebandi Jember pada bulan Maret tahun 2013, menunjukkan bahwa perawat
tidak pernah memberikan Diabetes Self Management Education (DSME) kepada
pasien DM tipe 2 karena keterbatasan waktu, kurangnya SDM, dan banyaknya
pasien DM tipe 2 yang kontrol ke Poli Interna.
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Diabetes
Self Management Education (DSME) terhadap resiko terjadinya ulkus diabetik
pada pasien rawat jalan dengan Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 di RSD dr.
Soebandi Jember. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan
baru dan meningkatkan keterampilan pasien DM dalam melakukan perawatan
mandiri sehingga dapat mencegah terjadinya ulkus diabetik, serta memberikan
kontribusi atau manfaat bagi institusi pendidikan, instansi pelayanan kesehatan,
profesi keperawatan, masyarakat dan responden, serta peneliti lain.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi experimental dengan
desain penelitian pre-test and post-test with control group design. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling yaitu
consequtive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang yang terbagi
menjadi 20 orang pada kelompok intervensi dan 20 orang pada kelompok kontrol.
Analisis data menggunakan uji Paired T-test dan Independent T-test. Uji Paired
T-test digunakan untuk mengetahui perbedaan resiko terjadinya ulkus diabetik
sebelum dan sesudah pemberian DSME pada kelompok intervensi dan
mengetahui perbedaan resiko terjadinya ulkus diabetik saat observasi awal dan
observasi akhir pada kelompok kontrol. Uji Independent T-test digunakan untuk
mengetahui perbedaan resiko terjadinya ulkus diabetik antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol.
Hasil analisis data menggunakan uji Paired T-test diperoleh nilai p pada
kelompok intervensi sebesar 0,000 dan 0,015 pada kelompok kontrol. Nilai p pada
kedua kelompok tersebut < α (α = 0,05) yang berarti ada perbedaan resiko
terjadinya ulkus diabetik sebelum dan sesudah pemberian DSME pada kelompok
intervensi dan ada perbedaan resiko terjadinya ulkus diabetik saat observasi awal
dan observasi akhir pada kelompok kontrol. Hasil analisis data menggunakan uji
Independent T-test diperoleh nilai p < α (α = 0,05) yaitu sebesar 0,001 yang
berarti ada perbedaan resiko terjadinya ulkus diabetik antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol, atau dengan kata lain ada pengaruh DSME terhadap resiko
terjadinya ulkus diabetik.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh DSME terhadap resiko
terjadinya ulkus diabetik pada pasien rawat jalan dengan Diabetes Mellitus (DM)
Tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan
DSME dapat dijadikan suatu materi pokok dalam pembelajaran asuhan
keperawatan pada pasien DM tipe 2, sumber referensi bagi perawat maupun
peneliti lain, suatu program promosi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan
perawatan mandiri pasien DM tipe 2, dan dapat diterapkan oleh masyarakat.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]