Show simple item record

dc.contributor.authorDyna Ayu Mukhitasari
dc.date.accessioned2013-12-03T06:56:06Z
dc.date.available2013-12-03T06:56:06Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM082010101067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3001
dc.description.abstractDisentri basiler atau shigelosis adalah suatu infeksi akut colon yang disebabkan kuman genus shigella. Ada 4 spesies shigella yaitu Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. S. dysenteriae merupakan salah satu kuman penyebab disentri basiler dengan gejala yang paling berat. Di dunia sekurangnya 200 juta kasus dan 650.000 kematian terjadi akibat disentri basiler pada anak di bawah umur 5 tahun. Kuman penyakit disentri basiler didapatkan di seluruh dunia, tetapi kebanyakan ditemukan di negara-negara sedang berkembang, yang kesehatan lingkungannya masih kurang. Pengobatan disentri tidak lepas dari penggunaan antibiotik sebagai terapinya. Namun, saat ini telah banyak bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah ini adalah pemanfaatan tanaman obat, salah satunya adalah perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle). Kandungan kimia perasan jeruk nipis yang berpotensi sebagai antibakteri adalah minyak atsiri yang di dalamnya mengandung flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri perasan jeruk nipis terhadap pertumbuhan S. dysentriae dan Kadar Hambat Minimalnya (KHM). Metode uji aktivitas antibakteri yang digunakan adalah metode difusi sumuran. Jenis penelitian adalah true eksperimental dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah bakteri S. dysentriae. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah 0,78%; 1,56%; 3,12%; 6,25%; 12,5%; 25%; 50%; dan 100%. Kontrol positif menggunakan suspensi siprofloksasin dan kontrol negatif menggunakan aquades steril. Data yang diperoleh berupa diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar sumuran dan diukur dengan jangka sorong. Data kemudian dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov Smirnov, kemudian dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene. Analisis data untuk membuktikan adanya aktivitas antibakteri ialah menggunakan uji Kruskal-Wallis, karena varians data tidak homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji Regresi Linier untuk menentukan persamaan garis regresi, sehingga didapatkan nilai KHM secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) terhadap S. dysenteriae secara in vitro. Semakin tinggi konsentrasi perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) maka daya hambat terhadap S. dysenteriae semakin besar. Penentuan KHM perasan jeruk nipis secara kualitatif adalah pada konsentrasi 6,25% dan secara kuantitatif diatas konsentrasi 2,096%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082010101067;
dc.subjectJERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle) TERHADAP PERTUMBUHANen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysenteriae SECARA IN VITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record