dc.description.abstract | RINGKASAN
Pengaruh Latihan Fisik Jangka Pendek Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes melitus Tipe 2, Indah Kusuma
Wardani. 102010101048; 2013: 52 halaman, Fakultas Kedokteran Universitas
Jember
Diabates Melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik di mana
seseorang memiliki kadar glukosa darah yang t inggi, baik karena pankreas t idak
mampu memproduksi insulin yang cukup, atau karena sel t idak merespon insulin
yang diproduksi. Di Indonesia, DM t ipe 2 mendapat perhatian lebih oleh para
klinisi. Hal ini dikarenakan sebagian besar penyandang DM di Indonesia
kebanyakan adalah penyandang DM t ipe 2. DM tipe 2 merupakan salah satu tipe
diabetes dimana terjadi resistensi insulin atau kekurangan insulin yang terjadi
akibat dari lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktifitas jasmani,
serta hiperinsulinemia. Peningkatan insidensi diabetes melitus yang eksponensial
ini tentu akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadinya komplikasi
kronik diabetes melitus. Berbagai penelit ian prospektif jelas menunjukan
meningkatnya penyakit akibat penyumbatan pembuluh darah, baik mikrovaskular
seperti ret inopati dan nefropati maupun makrovaskular seperti penyakit pembuluh
darah koroner dan juga pembuluh darah tungkai bawah. latihan fisik telah
dianggap sebagai landasan manajemen diabetes, bersama dengan diet dan obat.
Latihan fisik didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi
otot skeletal yang memerlukan pengeluaran energi lebih dari pengeluaran energi
istirahat. Tujuan penelit ian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan fisik
jangka pendek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2.
Penelit ian ini adalah penelit ian eksperimental dengan difference from
constant (one sample case). Metode pengambilan sample dilakukan dengan
menggunakan teknik randomisasi. Jumlah sampel yang dibutuhkan dihitung
dengan menggunakan perangkat lunak G-power dan disapatkan angka sampel 26
orang. Sampel dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dan menyatakan setuju
ikut penelit ian. Pada awalnya penderita diharuskan puasa selama 8 jam lalu
melakukan pengukuran kadar glukosa darah puasa setelah itu penderita diberikan
beban makanan yang sudah diseragamkan. Selanjutnya 2 jam setelah makan
dilakukan pengukuran kadar glukosa darah yang kedua. Baru setelah it u
melakukan latihan fisik selama 15 menit, untuk pengukuran yang ketiga kit a
menunggu 30 menit setelah latihan fisik. Hasil perbedaan kadar glukosa darah
sebelum dan sesudah latihan fisik dianalisis deengan menggunakan t-test.
Berdasarkan hasil penelit ian didapatkan seluruh sampel (26 orang)
mengalami penurunan kadar glukosa darah dari 2 jam setelah makan dan 30 menit
setelah latihan fisik. Hal ini mungkin disebabkan karena saat menjalankan latihan
fisik aliran darah akan meningkat yang akan menyebabkan banyaknya sel β
pankreas yang tersedia dan aktif. Kadar glukosa darah 2 jam setelah makan ratarata
204,2308 dan kadar glukosa darah setelah 30 latihan fisik rata-rata sebesar
165,5769. Hasil uji t-test perbedaan kadar glukosa darah pada 2 jam setelah
makan dan 30 menit setelah latihan fisik didapatkan nilai p sebesar 0,000 persen
untuk derajat kepercayaan α = 5%. Ini berarti kadar glukosa darah 30 menit
setelah latihan fisik lebih rendah secara bermakna dibanding kadar glukosa darah
2 jam setelah makan. Hasil diatas menguatkan bahwa latihan fisik selama 15
menit signifikan berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah padapenderita DM tipe 2. | en_US |