Show simple item record

dc.contributor.authorSandya Ariesta Rahayu
dc.date.accessioned2013-12-03T03:59:45Z
dc.date.available2013-12-03T03:59:45Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM091610101047
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2798
dc.description.abstractProsedur pencabutan gigi dalam bidang kedokteran gigi merupakan salah satu tindakan yang paling sering dilakukan dan dapat menyebabkan luka. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, sengatan listrik dan gigitan hewan. Proses yang kemudian terjadi adalah penyembuhan luka. Proses penyembuhan luka dibagi atas tiga fase dasar meliputi fase inflamasi, fase fibroblastik dan fase remodeling. Salah satu cara untuk mempercepat proses penyembuhan ialah dengan meningkatkan intake nutrisi yang penting untuk penyembuhan luka, salah satunya dalah vitamin C. Jambu biji merah (Psidium guajava L) merupaka salah satu buah yang mengandung vitamin C cukup tinggi. Vitamin C diperlukan untuk meningkatkan jumlah sel fibroblas, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek perasan buah jambu biji merah terhadap jumlah sel fibroblas pasca ekstraksi pada tikus wistar jantan. Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dan dilaksanakan di laboraturium Biomedik dan Histologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Desain penelitian menggunakan post test control group design sampel penelitian sebanyak 24 ekor tikus wistar jantan, berat badan 150-180 gram yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberikan aquades dan kelompok perlakuan yang diberikan perasan buah jambu biji merah. Setiap kelompok mempunyai 3 subkelompok hari dekaputasi (hari ke3, hari ke-5 dan hari ke-7) yang viii masing-masing terdiri dari 4 ekor tikus. Masing-masing tikus dilakukan ekstraksi pada gigi molar 1 rahang bawah kiri untuk mendapatkan soket pasca pencabutan. Setelah pengambilan soket jaringan, dilakukan pembuatan preparat jaringan kemudian dilakukan pengamatan dan penghitungan jumlah sel fibroblas. Analisis data menggunakan uji Kolmogorof Smirnof dan Levene. Kemudian dilanjutkan dengan uji One Way Anova dan uji LSD (Least Significance Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah sel fibroblas pada kelompok perlakuan. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada hari ke-3, hari ke-5 dan hari ke-7. Peningkatan jumlah sel fibroblas pada kelompok perlakuan diduga karena terdapat kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada buah jambu biji merah. Vitamin C dalam penyembuhan luka diperlukan untuk meningkatkan kemampuan perkembangbiakan sel fibroblas yang berguna untuk merangsang dan meningkatkan produksi kolagen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perasan buah jambu biji merah dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pasca ekstraksi gigi tikus wistar jantan sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101047;
dc.subjectJambu Biji Merah, Sel Fibroblasen_US
dc.titleEFEK PEMBERIAN PERASAN BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS PASCA EKSTRAKSI PADA TIKUS WISTAR JANTANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record