Show simple item record

dc.contributor.authorRobbie Haqiqi
dc.date.accessioned2013-12-03T03:57:37Z
dc.date.available2013-12-03T03:57:37Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM091610101038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2795
dc.description.abstractBiji kakao kaya akan senyawa polyphenol antara lain: catechin, epicatechin, proanthocyanidin, phenolic acid, tannin dan senyawa polyphenol lainnya. Polyphenol mempunyai khasiat sebagai antibakteri, diantaranya terhadap Streptococcus mutans. Polyphenol bekerja sebagai antibakteri dengan cara menghambat pembentukan biofilm dan asam laktat S. mutans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan bakteriostatik dan bakterisid ekstrak polyphenol biji kakao terhadap S. mutans, serta untuk mengetahui Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Bactericidal Concentration (MBC) ekstrak polyphenol biji kakao terhadap S. mutans. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas jember. Sampel terdiri dari 7 kelompok perlakuan dengan satu kontrol positif dan satu kontrol negatif. Jumlah pengulangan pada penelitian ini adalah tiga kali pengulangan dengan jumlah total keseluruhan sampel 54. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pengujian bakteriostatik ekstrak polyphenol biji kakao terhadap S. mutans. Untuk menguji bakteriostatik digunakan metode dilusi cair / broth dilution test yaitu dengan cara membuat pengenceran bertingkat (serial dilution) ekstrak polyphenol biji kakao pada medium cair (BHI-B). Setelah itu, sediaan uji di letakkan pada inkubator selama 24 jam pada suhu 370 C kemudian diamati konsentrasi terendah dimana tidak terdapat pertumbuhan S. mutans (ditandai dengan jernih atau tidaknya sediaan uji). Pada tahap kedua, adalah pengujian bakteriosid ekstrak polyphenol biji kakao terhadap S. mutans. Sediaan uji diambil sebanyak 1 μL untuk digoreskan pada media blood agar. Setelah itu sediaan uji di letakkan pada inkubator selama 24 jam pada suhu 370 C, kemudian diamati konsentrasi terendah, dimana tidak terdapat 8 pertumbuhan S. mutans (ditandai dengan tidak adanya perubahan warna pada media blood agar menjadi warna hijau). Hasil data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik Kruskall-Wallis yang kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Pada hasil uji statistik Mann-Whitney diketahui bahwa ekstrak polyphenol biji kakao secara bermakna mampu menghambat pertumbuhan S. (p ≤ 0,05), namun tidak mampu membunuh S. mutans (p ≥ 0,05). Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak polyphenol biji kakao memiliki kemampuan hambat atau bacteriostatic terhadap bakteri S. mutans pada konsentrasi 12,5%, tetapi tidak memiliki kemampuan bunuh atau tidak bactericidal terhadap bakteri S. mutans.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101038;
dc.subjectMinimum Inhibitory Concentration, Minimum Bactericidal Concentrationen_US
dc.titleUJI MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION DAN MINIMUM BACTERICIDAL CONCENTRATION EKSTRAK POLYPHENOL BIJI KAKAO (Theobrema cacao L) TERHADAP Streptococcus mutansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record