dc.description.abstract | Latar Belahang. Pelubahan sistem keseimbangan selular dapat terjadi oleh karena suatu
iritasi kronis. Iritasi tersebut merusak sel dengan cara meruruk DNA sel, sehingga
regenerasi jaringan menjadi terganggu ataupun pertumbuhan jaringan menladi tiaat
terkontrol. Perubahan tersebut dapat bersifat sementara dan reveriible apabilarangsangan
dihilangkan atau juga bersifat permanen/irreversible. Sel epitel ,rongga mulut adalah sel
labil yang sering mendapat rangsangan kronis seperli merokok, kontatinasi bahan kimia
makanan dan minuman, mengakibatkan sel sel rongga mulut dapat mengalami perubahan
pertumbuhan menjadi tumor jinak (hyperkeratosis) atau bertransformasi menjadi
praganas (displasia. karsinoma in-situ) juga menjadi ganas/kanker (karsinoma sel
skuamos). Hasil akhir kelainan kelainan tersebut dapat dideteksi dengan pemeriksaan
jaringan/histopatologis melalui pengecatan hematoksilin dan eosin seperti yang dilakukan selama ini, tetapi patogenesis kelainan kelainan diatas mulai dari awal perubaian sampai
bertransformasi rnenjadi tumor ganas tidak dapat diketahui selain dengan pemeriksaan
melalui pewarnaan imunohistokimia dan pemeriksaan DNA untuk mengetahui ada
tidaknya mutasi gen. Metode. Pada penelitian di teliti perubahan molekuler tumor, tumor
praganas (dispiasia sel) ke arah keganasan karsinoma in-situ dan karsinoma sel skuamos menggunakan marker apoptosis sel, Ekspresi protein P53, Ki-67. Hasil. Dari hasil
peneiitian rnenunjukkan adanya perbedaan pola ekspresi protein p53, dimana terjadi
peningkatan jumlah ekspresi protein p53 mulai dari dispiasia ke Carsinoma in-situ,
dimana ekspresi berlebih dijumpai pada sel basal, parabasal hingga menggantikan seluruh
sel epitel pada C1S. Kemudian expressi P53 mulai menurun puau SCC. Ekspresi protein
Ki-67 pada llyperplasia dan dysplasia ditemukan sporadik di lapisan basal dan paiabasal
\ ang menunjukkan awal pembentukan sel-sel basaloid, dan ekspressi positif dijumpai
satnpai ke permukaan superfisial pada kasus C1S serta pada tumor nest pada kasus SCC. Ilal ini berbeda dengan jelas pada penampakan sel-sef apoptosis yu.rg di*urnai dengan
telinik TUNEL yang mana pada komtrol kasus hyperplasia apoptosis sel ditemuku.r pudu
,apisan sr"rperfisial dan ketika keparahan tumor meningkat ie-dysplasia, CIS dan ,SCC,
:poptosis sel diternukan pada lapisan prikle layer dan bahkan pada lapisan basal.
Kesimpulan. Dari penelitian ini dapat mendeteksi dan menjelaskan secara ilmiah perubahan/prilaku biologis dari tumor praganas (displasia epitel dan karsinoma in-situ)
menjadi tumor ganas (karsinorna sel skuamos), sehinggu dengan pemeriksaan ekpresi protein p53, proiiferasi sel/ki-67 dan apoptosis sel dapat digunakan sebagai marker untuk mendeteksi perubahan sel sel ke arah keganasan. | en_US |