dc.description.abstract | Industri kecil merupakan kegiatan usaha yang adaptif terhadap kondisi
ekonomi yang fluktuatif, karena sifat usaha kecil yang secara umum
menggunakan modal kecil, tenaga rumah tangga dan teknologi sederhana. Peran
industri kecil dalam penyerapan tenaga kerja sangat positif sehingga kebijakan
pemerintah dalam menumbuhkan sektor industri kecil perlu ditindaklanjuti
melalui penambahan modal dengan pemberian fasilitas permodalan dari lembaga
perbankan dan keuangan bagi industri yang telah memiliki kelengkapan perijinan.
Tujuan dari penelitian ini ada dua yaitu pertama untuk mengetahui faktorfaktor
yang mempengaruhi pendapatan perajin kuningan pada sentra industri
kuningan di Desa Cindogo dan Desa Jurangsapi Kecamatan Tapen Kabupaten
Bondowoso, yang kedua adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap pendapatan para perajin kuningan pada sentra tersebut. Hasil yang
diperoleh diharapkan menjadi masukan bagi pembuat kebijakan.
Penelitian ini dilakukan melalui metode survey pada sentra industri
kuningan di Desa Cindogo dan Desa Jurangsapi Kecamatan Tapen Kabupaten
Bondowoso. Sampel pada penelitian ini berjumlah 17 unit usaha . Data dianalisis
dengan analisis regresi berganda (Ln) untuk model fungsi produksi CobbDouglas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan perajin
kuningan sebesar Rp. 2.250.000 per bulan. Sedangkan struktur modal usahanya
sebesar 47,06 persen perajin kuningan memiliki modal yang berasal dari bantuan
permodalan lembaga keuangan maupun lembaga perbankan dan sebesar 52,94
persen perajin kuningan merupakan modal mandiri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan pengusaha industri kuningan
dipengaruhi oleh faktor produksi tenaga kerja, modal, dan legalitas perusahaan.
Selanjutnya jika melihat besarnya koefesien determinasi (R
2
) sebesar 0,971
menunjukkan bahwa 97,1 persen variasi yang terjadi pada pendapatan industri
kuningan ditentukan oleh variasi yang terjadi pada produktivitas tenaga kerja yang
dijabarkan dalam jumlah tenaga kerja, pendidikan, umur, jenis kelamin, fasilitas
kredit dan legalitas usaha. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 2,9 persen dipengaruhi
oleh variabel-variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
Dari beberapa temuan penelitian ini disarankan bagi pemerintah
mendorong dan memotivasi angkatan kerja untuk menekuni industri kuningan
walaupun tidak memiliki pendidikan fomal. Serta perlu dikembangkan sistem
magang untuk meningkatkan pengalaman kerja dan menumbuhkan industriawan
baru di bidang kerajinan kuningan yang memiliki inovasi dan diversifikasi
produk. | en_US |