Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Masruha
dc.date.accessioned2014-01-29T21:16:52Z
dc.date.available2014-01-29T21:16:52Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM090210101067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27301
dc.description.abstractPeran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan bangsa yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaruan di bidang pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu wujud pembaharuan pendidikan adalah peningkatan kualitas kemampuan pedagogik seorang guru atau tenaga pendidik. Wujud nyata dari kompetensi tersebut adalah kemampuan guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran dibuat agar segala sesuatu yang telah direncanakan dapat tercapai dan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, untuk membuat perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang ideal, setiap guru harus mengetahui unsur-unsur perencanaan yang baik, antara lain: mengidentifikasi kebutuhan siswa, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, berbagai strategi dan skenario yang relevan digunakan untuk mencapai tujuan, dan kriteria evaluasi. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mendeskripsikan proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan metode penemuan terbimbing (guided discovery) sub pokok bahasan lingkaran SMP kelas VIII, (2) untuk mengetahui hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan metode penemuan terbimbing (guided discovery) sub pokok bahasan lingkaran SMP kelas VIII. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat. Model pengembangan yang digunakan beracuan pada model Thiagarajan dimulai dengan menetapkan kebutuhan pembelajaran, yaitu telaah karakteristik siswa, konsep yang akan diajarkan, tugas belajar yang akan diberikan, dan tujuan pembelajaran. Proses pengembangan dilanjutkan dengan merancang prototipe (draf 1) perangkat pembelajaran yang dimulai dengan merancang alat evaluasi dan memilih media serta format pembelajaran. Proses pengembangan selanjutnya adalah validasi serta uji coba perangkat pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIIIA SMP Negeri 1 Bangsalsari. Berdasarkan hasil penelitian dan validasi, perangkat pembelajaran direvisi dan hasilnya disebut draf 2 yang layak untuk diujicobakan. Hasil uji coba digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas perangkat pembelajaran dan hasilnya disebut draf 3 (produk). Dari hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validitas RPP, Buku Siswa, LKS, dan alat evaluasi (tes hasil belajar) berturut-turut adalah 0,95; 0,94; 0,93; 0,93. Perangkat tersebut dikatakan valid karena koefisien validitasnya lebih dari 0,60. Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kevalidan. Secara umum proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIIIA SMP Negeri 1 Bangsalsari berjalan baik. Siswa-siswa di kelas VIIIA SMP Negeri 1 Bangsalsari cukup aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal itu tercermin pada hasil pengelolaan pembelajaran oleh guru dan aktivitas siswa. Persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan pertama 88,9% dengan kategori baik, pada pertemuan kedua mencapai 90,7% dengan kategori baik, dan pada pertemuan ketiga mencapai 96,3% dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kepraktisan. Dari hasil aktivitas siswa, persentase aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran berkisar 10% - 20% pada tiap-tiap pertemuannya. Sedangkan persentase aktivitas siswa yang tidak relevan dengan pembelajaran berkisar 0% - 5% pada tiap-tiap pertemuan bahkan persentase aktivitas siswa yang tidak relevan dengan pembelajaran menurun yaitu dari 2,08% menjadi 1,04% pada pertemuan kedua dan menjadi 0% pada pertemuan ketiga. Dari analisis angket respon siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Bangsalsari diperoleh bahwa lebih dari 80% seluruh siswa memberikan respon positif terhadap seluruh aspek yang ditanyakan dalam angket. Dari analisis tes juga diperoleh bahwa lebih dari 80% siswa di kelas VIIIA SMP Negeri 1 Bangsalsari mencapai skor minimal (skor 60). Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika model pembelajaran ARIAS dengan metode penemuan terbimbing (guided discovery) telah memenuhi kriteria keefektifan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210101067;
dc.subjectPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Pembelajaran ARIASen_US
dc.titlePENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) SUB POKOK BAHASAN LINGKARAN SMP KELAS VIIIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record