Show simple item record

dc.contributor.authorLusiyana Ika Palupi
dc.date.accessioned2013-12-03T03:05:15Z
dc.date.available2013-12-03T03:05:15Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM082210101027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2721
dc.description.abstractPenyakit kardiovaskuler saat ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu manifestasi klinis penyakit kardiovaskuler adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). Berbagai faktor risiko mempunyai peran penting timbulnya PJK mulai dari aspek metabolik, hemostasis, imunologi, infeksi, dan banyak faktor lain yang saling terkait (Depkes RI, 2006). Salah satu bagian dalam perjalanan klinis PJK adalah Sindrom Koroner Akut (SKA), yang terdiri dari Infark Miokard Akut (IMA) dengan elevasi segmen ST, IMA tanpa elevasi segmen ST, dan angina pektoris tidak stabil (Rini et al., 2007). Sindrom koroner akut (SKA) merupakan keadaan darurat jantung dengan manifestasi klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium (Nawawi et al., 2006). Pada prinsipnya terapi pada kasus SKA, ditujukan untuk mengatasi nyeri angina dengan cepat, intensif dan mencegah berlanjutnya iskemia serta terjadinya infark miokard akut atau kematian mendadak. Oleh karena setiap kasus berbeda derajat keparahan atau riwayat penyakitnya, maka cara terapi terbaik adalah individualisasi dan bertahap, dimulai dengan masuk rumah sakit (ICCU) dan istirahat total (bed rest) menetap. Adapun kelompok obat yang sering digunakan pada pengobatan kasus SKA, secara optimal adalah; anti-iskemik, antitrombin/antikoagulan, antiplatelet, trombolitik/fibrinolitik serta obat tambahan yakni ACE-Inhibitor dan obat-obat penekan lemak (Depkes RI, 2006). Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bersifat non experimental dan retrospektif dengan rancangan analisis deskriptif. Sebagai bahan penelitian adalah data rekam medis penggunaan obat penderita sindrom koroner akut yang menjalani rawat inap di RSD dr. Soebandi Jember selama Periode Januari-Desember 2011. ix Populasi dalam penelitian ini adalah rekam medis dari seluruh penderita dengan diagnosis sindrom koroner akut yang menjalani rawat inap di RSD dr. Soebandi Jember dari tanggal 1 Januari–31 Desember 2011. Besar sampel sebanyak 72 pasien dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode Total Sampling. Berdasarkan hasil penelitian telah didapatkan profil demografi pasien, profil terapi dan analisis kerasionalan pada penggunaan obat SKA rawat inap RSD dr. Soebandi Jember pada bulan Januari–Desember 2011. Profil demografi pasien berdasarkan jenis kelamin 52 pasien (72,22%) laki-laki dan 20 pasien (27,78%) perempuan, usia terbanyak adalah pada 56 – 65 tahun yaitu 25 pasien (34,77%), diagnosa terbanyak adalah IMA NSTEMI yaitu 34 pasien (47,22%), dengan lama perawatan terbanyak selama 14 hari yaitu 69 pasien (95,83%), serta ketika keluar rumah sakit keadaan terbanyak pasien adalah membaik yaitu 35 pasien (48,61%). Obat – obatan yang digunakan lebih banyak melalui rute peroral yaitu 68 jenis (73,91%), sedangkan untuk rute parenteral 24 jenis yaitu 26,08%. Obat–obatan yang digunakan tersebut dianalisis berdasarkan rekomendasi Guidelines yakni Obat Penurun Lipid sebanyak 54 pasien (75%), ISDN sebanyak 47 pasien (65,28%), klopidogrel 44 pasien (61,11%), -bloker yaitu 33 pasien (45,83%), aspirin 32 pasien (44,44%), Heparin yaitu sebanyak 31 pasien (43,06%), Antagonis kalsium yaitu 22 pasien (30,56%), serta ACE-I yaitu 21 pasien (29,17%). Kerasionalan penggunaan obat oleh pasien yaitu 35 pasien (48,61%) rasional dan yang 37 pasien (51,39%) tidak rasional. Ketidakrasionalan penggunaan obat berdampak pada adanya DRPs yang terdiri dari kategori obat tanpa indikasi yang sesuai 25 pasien (34,72%), indikasi butuh obat 4 pasien (5,55%), obat salah 14 pasien (19,44%), interaksi obat 13 pasien (18,05%), dosis subterapi 8 pasien (11,11%), overdosis 12 pasien (16,67%), serta efek samping 14 pasien (19,44%).en_US
dc.relation.ispartofseries082210101027;
dc.subjectStudi Pengobatan Penderita Sindrom Koroner Akut Rawat Inap Di RSD dr. Soebandi Jember Selama Periode Januari - Desember 2011;en_US
dc.titleSTUDI PENGOBATAN PENDERITA SINDROM KORONER AKUT (SKA) RAWAT INAP DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER SELAMA PERIODE JANUARI - DESEMBER 2011en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record