dc.description.abstract | Perkembangan sistem transportasi di Jember telah berkembang pesat. Jember
telah memiliki Bandara Notohadinegoro, meskipun pesawat yang disewa Pemerintah
Kabupaten (PEMKAB) Jember hanya pesawat jenis foker tipe LET 410 milik
maskapai Tri MG yang tak lebih hanya berkapasitas 17 seat. Namun, sistem
perangkutan penumpang menuju dan dari Bandara Notohadinegoro saat ini sangat
minim. Salah satu upaya rekayasa transportasi yang dapat dilakukan adalah
menyediakan sarana angkutan penumpang sehingga dapat mempermudah aksesbilitas
menuju Bandara Notohadinegoro.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui layak atau tidaknya
perencanaan angkutan umum khusus bandara notohadinegoro ini untuk dilayani. Dan
untuk mengetahui berapa biaya yang harus dibebankan bagi pengguna jasa angkutan
umum tujuan bandara beserta kelayakan operasionalnya. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan 3 analisis yaitu analisis rute, analilis SWOT,
analisis tarif.
Dari analisis rute digunakan metode all-or-nothing sehingga didapat rute
Bandara-Gladak pakem-Jl.Basuki rahmad -Jl.Lj.Suprapto-Jl.Trunojoyo-Jl.Gajah
mada-Jl.Brawijaya-Tawang Alun. Dengan jarak tempuh 18,1 km dan waktu tempuh
27,15 menit. Untuk pemilihan moda setelah dilakukan analisis SWOT dengan cara
pendekatan kualitatif dan kuantitaif dari strategi terpilih Travel Minibus karena
berada dikuadran pertama dalam gambar kuadran SWOT.
Analisa tarif untuk angkutan penumpang yang disesuaikan BOK travel
Minibusdidapat rata-rata penumpang per hari 20 orang dan per tahunnya 5760 orang
dimana dalam satu tahun pendapatan : Rp. 88.992.000,00 dengan BOK Rp.
65.923.430,40 Setelah dilakukan analisa, maka untuk mencapai kalayakan IRR
tingkat suku bunga 6,5% adalah pada tarif Rp.15.450 dengan BEP 7 tahun 3 bulan. | en_US |