Show simple item record

dc.contributor.authorBagus Lukman Hakim
dc.date.accessioned2013-12-03T02:45:27Z
dc.date.available2013-12-03T02:45:27Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM082010101050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2690
dc.description.abstractndonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, merupakan negara yang berpotensi dalam menyediakan bahan baku obat. Ribuan jenis tumbuhan yang diduga berkhasiat obat, sudah sejak lama secara turun-temurun dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu dari tumbuhan yang berkhasiat obat ini adalah kembang bulan (Tithonia diversifolia). Kembang bulan dilaporkan memiliki efek antiinflamasi, analgesik, dan antimalaria. Daun kembang bulan sebagai antimalaria secara in vivo terbukti aktif melawan P.berghei dengan nilai IC 50 sebesar 114 mg/kgBB. Secara farmakokinetik, setiap obat yang masuk ke dalam tubuh mengalami proses absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi. Demikian pula dengan kembang bulan akan di absorbsi oleh usus, kemudian di metabolisme di hepar. Ekskresi melalui empedu memungkinkan terjadinya penumpukan xenobiotik pada hepar sehingga dapat menimbulkan efek hepatotoksik. Ginjal juga merupakan organ utama yang terkena efek toksisitas jika tubuh terpapar zat toksik. Ekskresi melalui ginjal hasil metabolisme detoksifikasi hepar dapat mengakibatkan kerusakan tubulus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obat bahan alam yang dilihat dari perubahan histopatologi hepar dan ginjal akibat pemberian ekstrak daun kembang bulan secara in vivo. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Post Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah Ratus novergicus galur Wistar jantan dan betina. Dosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan konsentrasi 1x, 10x, dan 20x dosis IC 50 tikus yaitu 79,8 mg/kgBB, serta kontrolnya menggunakan larutan Tween. Data yang diperoleh berupa nilai skor histopatologi hepar dan ginjal, kemudian dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapat nilai skor histopatologi, untuk hepar nilai X sebesar 29,451, diketahui nilai α = 0,05, dan df = 3. Berdasarkan tabel distribusi Chi Square, diketahui nilai X tabel 2 tabel sebesar 7,815 jadi nilai X 2 hitung (7,815), sehingga hipotesis yang dapat diambil adalah Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh pemberian ekstrak daun kembang bulan terhadap perubahan histopatologi hepar Ratus novergicus. Ginjal juga seperti hepar, diketahui nilai X sebesar 31,374, diketahui nilai α = 0,05, dan df = 9. Berdasarkan tabel distribusi Chi Square, diketahui nilai X hitung 2 tabel 2 hitung (29,451) > X sebesar 16,919 jadi nilai X (16,919), sehingga hipotesis yang dapat diambil adalah Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh pemberian ekstrak daun kembang bulan terhadap perubahan histopatologi hepar Ratus novergicus.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082010101050;
dc.subjectDAUN KEMBANG BULAN ,HISTOPATOLOGI HEPAR,GINJAL Ratus novergicus SECARA IN VIVOen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERUBAHAN HISTOPATOLOGI HEPAR DAN GINJAL Ratus novergicus SECARA IN VIVOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record