dc.description.abstract | Novel Ripta karya Anita Kastubi menceritakan perjalanan hidup Ripta yang
mengaku sebagai pejuang, tetapi sebenarnya bohong. Memperhatikan isi serta
permasalahan yang terkandung dalam novel Ripta karya Anita Kastubi maka penulis
tertarik untuk melakukan analisis terhadap novel tersebut. Untuk mempermudah
proses penelitian, penulis menetapkan permasalahan yang akan dibahas adalah: (1)
unsur-unsur struktur novel Ripta karya Anita Kastubi meliputi judul, tema, tokoh dan
perwatakan, konflik, serta latar. (2) psikologi kepribadian humanistik para tokoh
dalam novel Ripta karya Anita Kastubi, meliputi kebutuhan dasar fisiologis
(physiological need), kebutuhan akan rasa aman (need for self security), kebutuhan
akan rasa cinta dan memiliki (need for love and belongingness), kebutuhan akan rasa
harga diri (need for self esteem), serta kebutuhan akan aktulisasi diri (need for self
actualization). Tujuan analisis novel Ripta yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum; (1) meningkatkan dan mengembangkan kajian ilmu pengetahuan
khususnya teori-teori sastra; (2) menambah wawasan, kreativitas dalam kegiatan
penelitian khususnya bagi penulis. Tujuan khusus; (1) mendeskripsikan unsur-unsur
struktur dan keterjalinan antarunsur tersebut dalam novel Ripta karya Anita Kastubi
meliputi judul, tema, tokoh dan perwatakan, konflik, serta latar; (2) mendeskripsikan
aspek psikologi kepribadian humanistik terdiri atas lima kebutuhan bertingkat para
tokoh yang terdapat di dalam novel Ripta karya Anita Kastubi yakni kebutuhan dasar
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan rasa
harga diri, serta kebutuhan akan aktualisasi diri. Analisis novel Ripta karya Anita Kastubi menggunakan metode kualitatif dengan
langkah-langkah sebagai berikut. (1) Memperoleh data dengan cara membaca dan
memahami novel, serta mendeskripsikan data-data yang ada; (2) Mengolah data
dengan mengklarifikasikan data-data yang terkait dengan unsur-unsur struktural dan
pragmatik; (3) Menganalisis dengan menggunakan pendekatan struktural dan
pragmatik.
Berdasarkan analisis struktural dapat disimpulkan bahwa judul novel Ripta karya
Anita Kastubi tokoh utama yaitu Ripta. Tema mayor dalam novel Ripta adalah
keberhasilan perjuangan seseorang dalam membangun dan menjaga kehormatannya
di mata keluarga dan masyarakat. Tema minor adalah: (1) kepercayaan dan kesetiaan
seorang istri kepada suaminya dapat menjaga keutuhan rumah tangga; dan (2)
kekaguman seorang anak kepada orangtuanya. Tokoh utama dalam novel Ripta karya
Anita Kastubi adalah Suripto (Ripta). Tema cerita digerakkan menjadi cerita yang
utuh oleh tokoh utama yang bernama Ripta berwatak bulat (round character)
mengalami perubahan watak selama cerita tersebut berlangsung. Tokoh-tokoh
tambahannya adalah Lasmini, Hesti, Lik Pardjo, Pak Cahyo, dan Pak Jendral. Tokoh
Lasmini dan Hesti digambarkan dalam cerita berwatak bulat. Tokoh Lik Pardjo
bersifat baik hati dan suka menolong. Lik Pardjo berwatak datar. Tokoh Pak Cahyo
bersifat serakah. Pak Cahyo berwatak datar. Tokoh Pak Jendral bersifat setia kawan.
Watak Pak Jendral adalah datar.
Konflik dalam novel Ripta karya Anita Kastubi meliputi konflik fisik dan
konflik batin. Dalam novel ini terdapat empat konflik fisik yaitu antara Ripta dengan
Lasmini dan Mbakyu Utomo, Ripta dengan Lasmini, Ripta dengan petugas kelurahan,
dan tentara Indonesia dengan tentara Belanda. Konflik batin dialami oleh ide Ripta
dengan ide Pak Cahyo dan Ripta dengan kata hatinya.. Latar pada novel Ripta karya
Anita Kastubi meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat
meliputi tempat terjadinya peristiwa yaitu kamar, pendhapa, dan hutan jati. Latar
waktu dalam novel Ripta yaitu pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Latar sosial digambarkan dalam status sosial tokoh utama yaitu Ripta yang merupakan
orang yang berpengaruh di desa Ngadirekso, hal tersebut yang membedakan status
sosial Ripta dengan masyarakat desa Ngadirekso pada umumnya. Sistem sosial
budaya yang digunakan dalam novel Ripta yaitu sistem kehidupan sosial masyarakat
Jawa. Keberadaan latar-latar tersebut memberikan gambaran kepada pembaca,
sehingga membuat seolah-olah pembaca berada di dalamnya.
Analisis pragmatik lebih ditekankan pada aspek psikologi humanistik novel
Ripta karya Anita Kastubi yang meliputi kebutuhan dasar fisiologis pada diri Ripta
yang membutuhkan makanan, minuman, dan seks; kebutuhan rasa aman dialami oleh
Ripta saat bertemu tentara Belanda di tengah perjalanan saat menjalankan tugas
pertamanya; kebutuhan rasa cinta dan memiliki dialami oleh Ripta terhadap Hesti dan
Lasmini; kebutuhan rasa harga diri dialami Ripta pada waktu masih muda yaitu pada
saat seluruh warga desa mengenalnya sebagai seorang pejuang dan memuji
keberaniannya; kebutuhan aktualisasi diri dialami Ripta ketika bertekad untuk
mewujudkan cita-citanya sebagai pahlawan.
Aspek-aspek psikologi kepribadian humanistik novel Ripta karya Anita
Kastubi pada diri tokoh tambahan yaitu: (1) Kebutuhan dasar fisiologis terdapat pada
tokoh Lasmini dan Hesti; (2) Kebutuhan rasa aman terdapat pada Lasmini, Hesti, Lik
Pardjo, dan Pak Cahyo; (3) Kebutuhan rasa cinta dan rasa memiliki terdapat pada
tokoh tambahan Lasmini, Hesti, Lik Pardjo, serta Pak Jendral; (4) Kebutuhan rasa
harga diri terdapat pada tokoh Lasmini, Hesti, Lik Pardjo, serta Pak Jendral.
Kebutuhan rasa harga diri pada tokoh Pak Cahyo tidak terpenuhi dengan baik; (5)
Kebutuhan aktualisasi diri terdapat pada tokoh tambahan Lasmini, Hesti, dan Pak
Jendral. | en_US |