Show simple item record

dc.contributor.authorWeny Andriyani
dc.date.accessioned2014-01-29T00:50:31Z
dc.date.available2014-01-29T00:50:31Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM091610101050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26865
dc.description.abstractSalah satu bahan untuk pembuatan gigi tiruan yang digunakan sampai sekarang adalah poli (metil metakrilat) atau lebih dikenal dengan nama resin akrilik. Resin akrilik tipe heat-cured ini memiliki kekurangan yaitu mudah menyerap cairan dan mempunyai sifat porus yang mengakibatkan permukaannya menjadi kasar. Gigi tiruan dengan permukaan yang kasar sering membawa banyak masalah bagi pemakai gigi tiruan karena memungkinkan perlekatan debris dan plak. Masalah yang sering muncul yaitu iritasi pada mukosa mulut, bau tidak sedap dan stain yang mengurangi estetis dari gigi tiruan. Pencegahan terhadap terjadinya dental plak pada gigi tiruan dapat dilakukan dengan cara merendam gigi tiruan ke dalam larutan pembersih gigi tiruan. Salah satu alternatif bahan pembersih yang berasal dari tanaman tradisional Indonesia adalah jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum). Pada penelitian Wardany, 2009 menunjukkan bahwa ekstrak jahe merah dengan konsentrasi rendah sebesar 25% sebagai denture cleanser sudah dapat menurunkan pertumbuhan jumlah C. albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak jahe merah 25% sebagai denture cleanser terhadap kekasaran permukaan resin akrilik heat-cured dengan variasi lama perendaman yaitu selama 4 hari, 11 hari, dan 19 hari.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101050;
dc.subjectSalah satu bahan untuk pembuatan gigi tiruan yang digunakan sampaien_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) 25% SEBAGAI DENTURE CLEANSER TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN AKRILIK TIPE HEAT-CUREDen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record