dc.description.abstract | Analisis kelompok merupakan analisis yang bertujuan untuk
mengelompokkan objek-objek amatan menjadi beberapa kelompok berdasarkan
peubah-peubah yang diamati. Dalam analisis kelompok tidak ada metode-metode
pengelompokan yang secara khusus dapat menjelaskan bahwa metode tersebut sudah
tepat untuk digunakan dalam proses pengelompokan data. Masing-masing metode
pengelompokan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pengelompokan yang baik
adalah memiliki kesamaan individu dalam satu kelompok yang tinggi dan kesamaan
antar kelompok yang rendah serta memiliki kemampuan untuk mendapatkan
beberapa atau semua pola yang tersembunyi. Untuk mendapatkan metode
pengelompokan yang tepat penggunaannya pada pengelompokan data serta
memenuhi sifat pengelompokan yang baik, dibutuhkan sebuah validasi kelompok,
sehingga nantinya dari sebuah pengelompokan data tersebut akan didapat hasil yang
lebih sahih. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan, pertama, mengetahui
prosedur penentuan metode pengelompokan dan jumlah kelompok yang terbaik dari
ketiga metode pengelompokan yaitu hirarki agglomerative, k-means, dan partition
around medoids (PAM). Kedua, mengetahui hasil validasi metode pengelompokan
dan jumlah pengelompokannya terhadap pengelompokan kecamatan-kecamatan di
Kabupaten Jember berdasarkan peubah status kemiskinan. Ketiga, mengetahui hasil
metode pengelompokan dari hasil validasi terhadap pengelompokan kecamatankecamatan
di
Kabupaten
Jember
berdasarkan
peubah
status
kemiskinan,
dan
keempat,
mengetahui ciri-ciri dari kelompok yang terpilih tersebut berdasarkan status
kemiskinan kecamatan. Adapun hasil validasi metode pengelompokan dan jumlah
pengelompokannya terhadap pengelompokan kecamatan-kecamatan di Kabupaten
Jember berdasarkan peubah status kemiskinannya yang dianggap paling mewakili dan
terbaik dari ketiga metode pengelompokan yang di uji adalah metode hirarki
agglomerative pautan tunggal dan pautan rataan dengan pembentukan kelompok
sebanyak 2 kelompok. Hasil pengelompokan kecamatan-kecamatan di Kabupaten
Jember berdasarkan peubah status kemiskinan dengan metode hirarki agglomerative
pautan tunggal dan rataan menghasilkan pembentukan kelompok sebanyak 2
kelompok yaitu kelompok I terdiri dari kecamatan Kencong, Gumuk Mas, Puger,
Wuluhan, Ambulu, Tempurejo, Silo, Mayang, Mumbulsari, Jenggawah, Ajung,
Rambipuji, Balung, Umbulsari, Semboro, Jombang, Sumberbaru, Tanggul,
Bangsalsari, Panti, Sukorambi, Arjasa, Pakusari, Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe,
Sukowono, Jelbuk dan Patrang dan kelompok II terdiri dari kecamatan Kaliwates dan
Sumbersari. Kelompok I dicirikan dengan peubah-peubah X
(jumlah sekolah), dan
X
7
ix
3
(jumlah produksi pertanian). Sedangkan kelompok II dicirikan dengan peubahpeubah
X
1
(kepadatan penduduk), X
2
(jumlah industri berbadan hukum), X
(jumlah
fasilitas kesehatan), X
5
(jumlah rumah tangga pengguna listrik PLN), dan X
(jumlah
rumah tangga pengguna telepon). | en_US |