dc.description.abstract | Shigellosis merupakan salah satu kasus infeksi gastrointestinal yang
masih sering terjadi khususnya di Indonesia. Penyakit ini disebabkan bakteri
Shigella dysentriae. Pengobatan disentri tidak lepas dari penggunaan antibiotik
sebagai terapinya. Namun, saat ini S. dysentriae semakin resisten terhadap
beberapa jenis antibiotik. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah ini adalah
pemanfaatan tanaman obat, salah satunya adalah Coklat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol
biji kakao terhadap pertumbuhan S. dysentriae dan Kadar Hambat Minimalnya
Hasil penelitian didapat rata-rata diameter zona hambat yang dihasilkan
oleh konsentrasi ekstrak 7,8; 15,6; 31,2; 62,5; 125; 250; 500; dan 1000 mg/ml
berturut-turut adalah 10; 10,7; 12,27; 15,07; 18,07; 19,03; 20,13; dan 21,13 mm.
vii
Uji normalitas Kolmogoro-Smirnov didapat distribusi data yang normal. Uji
Regresi Linier didapatkan hasil sig. = 0,000. Karena sig. < 0,05, maka dapat
disimpulkan nilai tersebut signifikan yang artinya ekstrak etanol biji kakao
memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri S. dysentriae. Penentuan
KHM ekstrak etanol biji kakao secara kualitatif adalah pada konsentrasi 15,6
mg/ml dan secara kuantitatif diatas konsentrasi 9,01 mg/ml. Dari uji Post Hoc
multiple comparisons dengan metode Mann-Whitney didapatkan konsentrasi
ekstrak etanol biji kakao | en_US |