Show simple item record

dc.contributor.authorFEBY ELYANA WARDANI
dc.date.accessioned2014-01-28T11:34:39Z
dc.date.available2014-01-28T11:34:39Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM011610101003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26466
dc.description.abstractTeh memiliki rasa yang khas, aroma wangi, dikenal dan digemari masyarakat sebagai minuman sehari-hari dan memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh. Flavonoid yang terkandung diduga memiliki efek antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, dan antikarsinogen. Mekanisme flavonoid menghambat inflamasi yaitu menghambat pelepasan asam arkhidonat dan sekresi enzim lisosom dari sel neutrofil, serta menghambat fase proliferasi dan fase eksudasi dari proses radang. Tindakan pembedahan sederhana seperti insisi menyebabkan timbulnya luka dan radang. Salah satu akibat radang yaitu peningkatan jumlah sel neutrofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak flavonoid daun teh hijau terhadap jumlah PMN neutrofil darah tepi tikus putih galur wistar jantan paska insisi full thickness gingiva. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi pada tenaga medis dan masyarakat bahwa ekstrak flavonoid daun teh hijau dapat dijadikan obat alternatif untuk mempercepat proses radang dan penyembuhan luka. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi dan Pusat Penelitian Biologi Molekuler Universitas Jember serta Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Jember pada Bulan Maret-April 2005. Rancangan penelitian yaitu post only control group design. Sampel penelitian berjumlah enam belas ekor tikus putih galur wistar jantan dibagi menjadi dua kelompok, delapan ekor tikus (kelompok kontrol) dilakukan insisi full thickness pada lipatan labial anterior bawah dan delapan ekor tikus lainnya (kelompok perlakuan) dilakukan insisi full thickness pada lipatan labial anterior bawah dan diberi ekstrak flavonoid daun teh hijau peroral sebanyak 0,018 gram/3,6 ml. Setiap sampel dilakukan pengambilan sampel darah tepi dan penghitungan jumlah PMN neutrofil pada hari pertama. Hasil penelitian yang dianalisa statistik dengan Independent Sample T-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p<0.05) jumlah PMN neutrofil paska insisi full thickness gingiva pada kelompok kontrol dan perlakuan. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa data dan pembahasan yaitu pemberian ekstrak flavonoid daun teh hijau dapat menurunkan jumlah PMN neutrofil paska insisi full thickness gingiva.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011610101003;
dc.subjectKSTRAK FLAVONOID DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis Linn), JUMLAH POLIMORFONUKLEAR NEUTROFIL DARAH TEPIen_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK FLAVONOID DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis Linn) TERHADAP JUMLAH POLIMORFONUKLEAR NEUTROFIL DARAH TEPI TIKUS PUTIH GALUR WISTAR JANTANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record