dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio CAEL yang mampu
membedakan dan mengklasifikasikan Bank Umum di Indonesia ke dalam
kelompok bank yang mengalami peningkatan dan yang mengalami penurunanan.
Metode penelitian yang digunakan adalah Hypotesis Testing. Objek penelitian ini
adalah bank umum di Indonesia. Populasi penelitian ini adalah bank umum di
Indonesia yng menerbitkan laporan keuangan pada Direktori Perbankan Indonesia
periode tahun 2005-2006 yaitu sebanyak 128 bank pada tahun 2005 dan 130 bank
pada tahun 2006. Alat analisis yang digunakan adalah analisis Diskriminan
dengan variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Rasio Aktiva
Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Modal Bank (APYD/Modal), Rasio
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif (APYD/AP),
Rasio Aktiva Produktif Bermasalah terhadap Aktiva Produktif (APB/AP), Rasio
Penysihan Penghapusan Aktiva Produktif Yang Dibentuk terhadap Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif Yang Wajib Dibentuk (PPAPYD/PPAPYWD),
Rasio Non performing Loan (NPL) Net, Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Income Margin (NIM), Beban Opearsional terhadap
Pendapatan operasional (BOPO), Loans to Deposit Ratio (LDR). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 11 rasio pada tahun 2005 terpilih ROA sebagai variabel
diskriminator dan memberntuk fungsi diskriminan Z
= - 0,998 + 0,408 (Return
On Assets). Dengan tingkat ketepatan klasifikasi sebanyak 48 bank atau 64,86 %
untuk kelompok bank yang mengalami peningkatan laba dan sebanyak 43 bank
atau 79,63 % untuk kelompok bank yang mengalami penurunan laba. Pada tahun
2006 terpilih Return On Assets (ROA) dan Net Income Margin (NIM) sebagai
variabel diskriminator dan membentuk fungsi diskriminan Z
2005
= - 0,1897 +
0,322 (Return On Assets) + 0,167 (Net Income Margin), dengan tingkat ketepatan
klasifikasi sebanyak 57 bank atau 62,64 % untuk kelompok bank yang mengalami
peningkatan laba dan sebanyak 30 bank atau 76,92 % untuk kelompok bank yang
mengalami penurunan laba. Secara keseluruhan maka dapat disimpulkan bahwa
2006
pada tahun 2005 tingkat ketepatan klasifikasi bank yang mengalami peningkatan
laba dan yang mengalami penurunan lab adalah 71,1 % dan pada tahun 2006
tingkat ketepatan klasifikasi bank yang mengalami peningkatan laba dan yang
mengalami penurunan laba adalah 66,9 %. Tingkat kesalahan klasifikasi pada
tahun 2005 sebesar 28,9 % dan pada tahun 2006 sebesar 33,1 % artinya dibawah
standar tingkat kesalahan klasifikasi (50%) berarti fungsi diskriminan yang
dihasilkan layak digunakan sebagai pedoman untuk memprediksdi laba bank
umum di Indonesia. | en_US |