dc.description.abstract | Kanker menjadi penyebab kematian terbesar keenam di Indonesia. Usaha
penyembuhan kanker dengan obat umumnya masih relatif mahal dan memiliki efek
samping yang besar. Pengembangan penelitian untuk menemukan obat-obat baru
terus berkembang, bahkan dari bahan alam pun kini banyak diteliti untuk pengobatan
penyakit kanker. Buah buni (Antidesma bunius (L). Spreng) adalah salah satu
tumbuhan obat Indonesia yang diketahui memiliki potensi anti kanker. Ekstrak
diklormetana buah buni telah diketahui memiliki efek toksik ketika diuji dengan
metode BST. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak
diklorometana buah buni memiliki toksisitas terhadap Artemia salina Leach dengan
nilai LC50 rata-rata 834,43 μg/ml, tetapi belum diketahui senyawa apakah yang
memberikan efek toksik.
Telah dilakukan fraksinasi terhadap ekstrak diklormetana buah buni (A.
bunius (L). Spreng) menggunakan kromatografi kolom dengan fase diam silika gel
dan fase gerak toluene : etil asetat : dietilamin dengan perbandingan (2 : 3 : 1).
Hasilnya didapatkan tiga buah fraksi yaitu fraksi A, B, dan C. Ketiga fraksi diuji
toksisitasnya dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) pada 100 μg/ml
untuk mengetahui fraksi yang memiliki toksisitas terbesar. Diketahui bahwa fraksi A
memilikiki toksisitas terbesar dengan membunuh rata-rata 6 larva A. salina, fraksi B
membunuh rata-rata 4 larva A. salina, sedangkan fraksi C hanya membunuh rata-rata
2 larva A. salina. Data yang didapat dianalisa dengan uji Analisis Variansi (ANAVA)
dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada derajat kepercayaan 95 % untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara ketiga fraksi dalam membunuh larva A.
salina. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga fraksi tersebut memiliki perbedaan yang
bermakna secara statistik.
Fraksi A kemudian diuji BST pada lima konsentrasi yaitu 25 μg/ml; 50 μg/ml;
100 μg/ml; 200 μg/ml; dan 400 μg/ml (dengan tiga kali replikasi) untuk mengetahui
nilai LC 50. Data hasil pengujian berupa jumlah kematian larva A. salina, dianalisis
dengan regresi probit pada program SPSS for windows 11,5. Hasilnya diketahui
bahwa nilai LC50 rata-rata fraksi A adalah sebesar 43,907 μg/ml. Pengujian
dilanjutkan dengan skrining fitokimia untuk mengatahui senyawa apakah yang
memberikan efek toksik pada fraksi A. Skrining dilakukan dengan penampak noda
uap amoniak dan anisaldehid asam sulfat. Hasilnya menunjukkan bahwa fraksi A
mengandung flavonoid dan flavonoid-terpenoid (tidak terpisah sempurna). | en_US |