dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis pelaksanaan setiap komponen
Good Manufacturing Practices (GMP) di Pusat Pengolahan Kakao Rakyat
(PPKR) Jembrana berdasarkan Permentan No. 35/Permentan/OT.140/7/2008;
menganalis tingkat efisiensi penggunaan biaya di PPKR Jembrana; mengevaluasi
pelaksanaan GMP berdasarkan efisiensi penggunaan biaya di PPKR Jembrana;
mengidentifikasi ancaman, peluang, kelemahan, dan kekuatan PPKR Jembrana
menuju pelaksanaan ISO 22000 klausul Tanggung Jawab Manajemen berdasarkan
nilai efisiensi penggunaan biaya dan komponen GMP yang telah dilaksanakan.
Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif analitik meliputi: analisis
pelaksanaan GMP berdasarkan Permentan No.35/Permentan/OT.140/7/2008,
analisis efisiensi penggunaan biaya menggunakan R/C Ratio, evaluasi GMP
berdasarkan R/C, dan analisis TOWS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tingkat pelaksanaan GMP berdasarkan Permentan No.35/Permentan/OT.140-
/7/2008 di PPKR Jembrana masih sebagian (47%). Dalam 1 tahun produksi,
penggunaan biaya PPKR Jembrana efisien ditunjukkan dengan nilai R/C>1,
namun nilai tersebut dihasilkan dengan struktur biaya bersubsidi (biaya bahan
baku/biji kakao, gaji karyawan, penyusutan alat, penyusutan mesin, penyusutan
bangunan, pajak bumi dan bangunan, biaya listrik, dan biaya air). Jika subsidi
dihapuskan, maka nilai efisiensi menjadi turun, bahkan menjadi tidak efisien.
Dengan penerapan GMP secara menyeluruh, biaya yang tidak efisien berupa
process failure cost dan product return cost dapat dikurangi, sehingga efisiensi
penggunaan biaya meningkat. Berdasarkan matriks strategi TOWS, efisiensi biaya
dapat ditingkatkan melalui penerapan komponen-komponen GMP sehingga akan
memudahkan PPKR Jembrana menuju sertifikasi GMP. Sebagai langkah awal
menuju ISO 22000 adalah memenuhi persyaratan dasar (Pre Requisite) terlebih
dahulu, yaitu melalui penerapan GMP. | en_US |