Show simple item record

dc.contributor.authorSAMSUL HUDA
dc.date.accessioned2014-01-28T05:53:33Z
dc.date.available2014-01-28T05:53:33Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM031520101022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26327
dc.description.abstractPemupukan P dan K pada tanaman jagung yang memiliki susunan genetik berbeda akan direspon berbeda untuk masing-masing genotipe. Penilaian respon suatu genotipe terhadap pemupukan P dan K merupakan tahapan penting dalam program pemuliaan tanaman dengan teknologi sertaannya sebelum pelepasan varietas baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon beberapa nomer persilangan jagung terhadap pemupukan P dan K. Dengan demikian dapat direkomendasikan dosis pupuk P dan K untuk masing-masing varietas yang nantinya dilepas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai November 2004 di desa Arjasa, kabupaten Jember dan dilanjutkan di Laboratorium Tanah dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Bahan Percobaan yang digunakan adalah empat genotipe jagung (JMk1 (V1), JMK1 (V2), LGk1 (V3) dan LGK1 (V4)), pupuk K (0, 100, 200 dan 300 kg KCl ha ) dan pupuk P (0, 100, 150 dan 200 kg SP 36 ha -1 ). Percobaan ini menggunakan rancangan split-split-plot 4×4×4 dengan dasar rancangan acak kelompok (RAK) yang diulang dua kali. Ukuran petak percobaan yang digunakan adalah 3m × 4m dengan jarak tanam 25cm × 75cm dan satu tanaman tiap lubang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah respon pertumbuhan keempat genotipe terhadap pemupukan P dan K tidak berbeda nyata. Respon genotipe jagung manis (JMk1 (V1) dan LGk1 (V3)) terhadap pemupukan P dan K berupa panjang dan berat tongkol kering, sedangkan pada jagung normal berupa lingkar tongkol kering. Kandungan gula pada jagung manis (JMk1 dan LGk1) terpengaruh nyata oleh pemupukan P dan K demikian juga dengan berat 100 biji keringnya. Pemupukan K dengan dosis 200 kg KCl ha -1 (K3) dan 100 kg SP (P2) pada genotipe JMk1 (V1) menghasilkan kandungan gula terbaik (16.17%) sedangkan pada LGk1 (V3) kandungan gula terbaik diperoleh dari pemupukan 100 kg KCl ha -1 (K2) dan 100 kg SP 36 ha -1 (P2). Berat tongkol berkelobot jagung 36 -1 ha -1 manis berbeda nyata yang diakibatkan oleh faktor genotipe dan Aplikasi Kalium. Berat tongkol kering jagung normal berbeda nyata yang diakibatkan oleh pemupukan P dan K. Pemupukan 200 kg KCl ha -1 (K2) dan 200 kg SP (P2) pada jagung normal (V2 dan V4) menghasilkan berat tongkol kering yang optimal. Berdasarkan analisi data dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terjadi interaksi antara genotipe dengan pemupukan P dan K untuk sifat panjang dan berat tongkol kering pada jagung manis, sedangkan pada jagung normal berupa linkgar tongkol kering.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031520101022;
dc.subjectRespon Pertumbuhanen_US
dc.titleRESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA NOMER SILANGAN JAGUNG TERHADAP PEMUPUKAN P DAN Ken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record