ANALISIS INTEGRASI WILAYAH SECARA EKONOMI DAN SPACIAL DI KOTA KEDIRI DAN KABUPATEN KEDIRI
Abstract
Penelitian ini berjudul Analisis Integrasi Wilayah Secara Ekonomi Dan
Spacial Di Kota Kediri Dan Kabupaten Kediri Tahun 1999 – 2008 “ , bertujuan
untuk mengetahui peranan Kota Kediri sebagai pusat pertumbuhan terhadap
daerah-daerah hinterlandnya dan hubungan kausalitas antara pertumbuhan
ekonomi di Kota terhadap Kabupaten Kediri serta untuk mengetahui hubungan
integrasi ekonomi antara Kota Kediri dan Kabupaten.Kediri.
Jenis penelitian yang dilakukan penelitian diskriptif dan pengambilan sample
dengan menggunakan Purposive Random Sampling: pengambilan sample secara
sengaja dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Hal ini terkait dengan
Kabupaten Kediri meliputi 23 Kecamatan ( diambil 4 Kecamatan yang merupakan
hinterland ). Sedang Kota Kediri terdiri dari 3 kecamatan diambil semua.
Metode analisis yang digunakan adalah Analisa Shift Share, Kausalitas
Granger, Analisa Gravitasi. Hasil Analisis menunjukkan bahwa pergeseran total
pertumbuhan ekonomi antar wilayah di Kabupaten dan Kota Kediri yang
disebabkan komponen pertumbuhan proporsional dan persentase perubahan
PDRB dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah menunjukkan bahwa Kota
Kediri ( lambat ) – Kabupaten Kediri ( maju ) – Gabungan Kota dan Kabupaten
Kediri ( maju ). Dari analisa regresi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi
secara tidak langsung serta melalui lag waktu akan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi Kota. Tetapi pertumbuhan ekonomi Kota tidak mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara
pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung serta setelah sekian periode lag akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten.
Dalam analisis Gravitasi hubungan antara daerah yang satu dengan daerah
yang lainnya dipersamakan dengan hubungan antara massa-massa wilayah yang
mempunyai daya tarik sehingga terjadi saling mempengaruhi (interaksi) antar
daerah sebagai perwujudan kekuatan tarik menarik antar daerah. Pusat
pertumbuhan kota Kediri mempunyai daya tarik yang kuat terhadap daerah
belakangnya terutama bagi daerah yang mempunyai jarak cukup dekat dengan
pusat pertumbuhan. Adapun untuk nilai yang terbentuk pertahunnya pada setiap
wilayah hinterland cenderung mengalami peningkatan secara terus menerus.
Daerah hinterland di kota Kediri yang mempunyai interaksi (daya tarik) yang
paling kuat dengan pusat pertumbuhan adalah Kecamatan Wates dengan nilai
indeks gravitasi tertinggi sebesar 896,296,135.90 yang terjadi pada tahun 2008,
sedangkan daerah yang mempunyai interaksi terendah terhadap pusat
pertumbuhan adalah Kecamatan Grogol dengan nilai indeks gravitasi sebesar
38,003,080.56 yang terjadi pada tahun 2004.
Collections
- MT-Science of Economic [204]