dc.description.abstract | Senyawa antioksidan memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan merupakan
hepatoprotektor yang potensial. Antioksidan alami lebih diminati masyarakat karena
relatif lebih aman sehingga perlu dilakukan penelitian guna mencari senyawa
antioksidan baru yang efektif. Sumber antioksidan alami umumnya merupakan
senyawa fenolik yang tersebar di seluruh bagian tumbuhan. Senyawa fenolik dapat
berupa golongan flavonoid, dimana flavonoid memiliki kemampuan untuk menekan
pembentukan radikal bebas dengan cara mereduksi radikal bebas. Daun belimbing
Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid
dan triterpenoid yang berperan sebagai antioksidan. Oleh karena itu Belimbing
Wuluh dapat dimanfaatkan sebagai hepatoprotektor.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol
daun Belimbing Wuluh dapat digunakan untuk mencegah kenaikan kadar SGOT dan
SGPT pada tikus jantan Wistar yang diinduksi minyak goreng curah bekas pakai
selama 14 hari, serta untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh
pada 4 dosis yang berbeda dalam mencegah kenaikan kadar SGOT dan SGPT dan
dibandingkan dengan kontrol positif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai adanya pengaruh pencegahan kenaikan kadar SGOT dan SGPT
dalam pemberian ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh.
Pada penelitian ini tikus diberi perlakuan per oral dengan diberi minyak
goreng bekas 27 kali dosis 1,4 ml/200gBB, kontrol positif dengan dosis 10,3
vi
mg/200gBB, dan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 125 mg/kgBB, 250
mg/KgBB, 500 mg/KgBB, dan 1000 mg/KgBB. Perlakuan diberikan selama 14 hari
dan pada hari ke-15 serum darah diukur kadar SGOT dan SGPT-nya dengan
spektrofotometer.
Ekstrak yang diperoleh adalah seberat 56,05 gram dengan rendemen sebesar
18,68%. Minyak goreng bekas 27 kali pakai yang terbukti dapat meningkatkan kadar
serum transaminase SGOT dan SGPT. Berdasarkan hasil analisis menggunakan One
Way Anova dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Least
Significant Different (LSD) menunjukkan bahwa kelompok hewan coba yang diberi
kontrol positif dan ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh dengan berbagai dosis dapat
mencegah kenaikan kadar SGOT dan SGPT yang berbeda bermakna dibandingkan
dengan kontrol negatif. Pemberian ekstrak dengan 4 variasi dosis tidak menunjukkan
pencegahan kenaikan kadar SGOT dan SGPT yang berbeda bermakna dibandingkan
kontrol positif. Hal ini dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh
memiliki aktivitas yang sama dengan kontrol positif. Pada dosis 125mg/KgBB dan
250mg/KgBB dapat mencegah kenaikan kadar SGOT secara berturut-turut yaitu
60,98% dan 61,92%, serta kadar SGPT secara berturut-turut yaitu 46,84% dan
52,64%. Sedangkan peningkatan dosis menjadi 500mg/KgBB dan 1000mg/KgBB
dapat menurunkan aktivitas ekstrak dalam mencegah kenaikan kadar SGOT yaitu
51,38% dan 45,80%, serta kadar SGPT yaitu 31,09% dan 46,48%.
Pemberian ekstrak etanol Daun Belimbing Wuluh dapat mencegah kenaikan
kadar SGOT dan SGPT tikus jantan Wistar yang diberi minyak goreng curah bekas
27 kali pakai selama 14 hari dan dengan empat variasi dosis yang berbeda mampu
mencegah kenaikan kadar SGOT dan SGPT dengan efek yang sebanding dengan
kontrol positif walaupun belum mampu mencegah kenaikan kadar SGOT dan SGPT
hingga seperti keadaan normal. | en_US |