Show simple item record

dc.contributor.authorTriyana Rochmawati
dc.date.accessioned2014-01-28T01:22:45Z
dc.date.available2014-01-28T01:22:45Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM081610101004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25909
dc.description.abstractRINGKASAN Gambaran Karies Gigi berdasarkan Kadar Fluor Air Sumur pada Masyarakat di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo; Triyana Rochmawati, 081610101004; 2012: 70 halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Karies adalah penyakit pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh kerja mikroorganisme pada karbohidrat yang dapat diragikan. Proses karies terdiri atas proses yang silih berganti antara proses kerusakan dan reparasi. Proses reparasi untuk mengganti mineral-mineral gigi yang larut disebut dengan remineralisasi yang dapat terjadi apabila terdapat fluor dalam jumlah memadai untuk menggantikan matriks organik gigi yang terlepas oleh proses karies Kecamatan Asembagus merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Situbondo yang berbatasan dengan laut. Masyarakat di Kecamatan Asembagus mayoritas mengkonsumsi air minum yang berasal dari air sumur Metode penelitian yang dilakukan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai September 2011. Pemeriksaan karies gigi dan pengambilan sampel air sumur dilakukan di Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo, yang terdiri dari sepuluh desa yaitu Mojosari, Kertosari, Kedunglo, Bantal, Awar-awar, Perante, Trigonco, Asembagus, Gudang, dan Wringinanom. Sampel dipilih dengan metode cluster random sampling dan didapatkan jumlah sampel sebesar 96. Sampel yang diperiksa vii adalah kepala keluarga yang menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari, termasuk untuk minum maupun memasak. Kadar fluor air sumur tersebut diperiksa di Laboratorium Kualitas Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Hasil penelitian menunjukkan bahwa karies gigi pada masyarakat Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo adalah sangat rendah dengan DMF-T sebesar 0,01. Kadar minimum fluor sebesar 0,49 ppm tergolong rendah terdapat di Desa Asembagus, kadar maksimum sebesar 10,96 ppm tergolong sangat tinggi terdapat di Desa Gudang, dan rata-rata kadar fluor keseluruhan tergolong tinggi yaitu sebesar 3,08 ppm. Kesimpulan yang didapat adalah karies gigi masyarakat Kecamatan Asembagus yang menggunakan air sumur sebagai air minum tergolong sangat rendah tergolong tinggien_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101004;
dc.subjectKaries Gigien_US
dc.titleGambaran Karies Gigi berdasarkan Kadar Fluor Air Sumur pada Masyarakat di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondoen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record