dc.description.abstract | PBK dicatat sebagai hama utama kakao karena serangan PBK tidak hanya
merugikan petani dan pengusaha kakao melainkan juga menurunkan devisa
negara karena PBK dapat menurunkan produksi biji sebesar 82,20%. Sulitnya
pengendalian hama PBK tercermin dari merambahnya serangan ke berbagai
daerah di Indonesia sehingga serangan hama PBK dinilai sebagai ancaman yang
serius bagi kelangsungan usaha perkebunan kakao karena belum ditemukan
pengendalian hama yang efektif.
Seperti mahluk hidup lain, tanaman juga memiliki mekanisme alamiah
untuk menangkal gangguan dari luar termasuk menangkal serangan hama.
Mekanisme ini mewujudkan ketahanan alami (natural resistance) dari tanaman
yang bersangkutan. Ketahanan alami meningkat melalui perubahan dalam hal
anatomi (misal: penebalan dinding sel epidermis, terpacunya pembentukan lignin)
dan perubahan fisiologis dan komposisi biokimia, seperti terpacunya sintesis
substansi penghambat dan penolak gangguan. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia telah menemukan 2 klon kakao harapan tahan PBK yaitu ARDACIAR
10 dan KW 514. Klon-klon tersebut telah diketahui memiliki potensi keunggulan
sifat daya hasil dan mutu hasilnya dan sedang diuji multilokasi di beberapa daerah
endemik PBK. Namun faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan alami klonklon
tersebut terhadap PBK masih belum diketahui.
Serangga hama PBK termasuk golongan ngengat (moth), yang memiliki
ukuran paling mikro di antara anggota Lepidoptera. Larva PBK yang baru
menetas menggerek ke dalam buah kakao dan makan jaringan lunak di bagian
dalam kulit buah, pulpa, dan plasenta biji. Ketahanan tanaman dapat ditingkatkan
melalui perubahan anatomi (seperti penebalan sel epidermis, lignifikasi dan
silifikasi yang lebih tinggi dll), dan sifat-sifat fisiologi dan biokimiawi tanaman
(seperti meningkatnya substansi atau zat penghambat). Pengaruh unsur hara
xi
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman dapat dijelaskan dengan membahas
fungsi unsur hara di dalam metabolisme tanaman. Unsur hara juga dapat
memperbaiki atau menurunkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Unsur hara adalah salah satu faktor lingkungan yang dapat dimanipulasi secara
mudah sehingga perlu diketahui bahwa ada unsur hara yang menurunkan (N) dan
ada yang meningkatkan (Si, K, Ca, Mn, lignin, selulosa, polifenol, dan tanin)
ketahanan alami tanaman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor
ketahanan alami klon tahan hama Penggerek Buah Kakao (PBK) dan
membandingkan dengan klon kakao yang peka hama Penggerek Buah Kakao
(PBK).
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2007–September 2008.
Pengambilan sampel dilakukan di kebun kakao di Sulawesi Selatan dan Kebun
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Kaliwining Jember. Analisis
kandungan kimiawi (polifenol, Si, Mn, K, Ca, lignin, selulosa) dilaksanakan di
sejumlah laboratorium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Si, polifenol, tanin, dan
lignin kakao klon tahan PBK lebih tinggi dibandingkan kakao klon yang peka
PBK, kandungan selulosa kakao klon tahan lebih rendah dibandingkan kakao klon
peka PBK, kandungan Ca dan K tidak berbeda antara klon yang tahan dan klon
yang peka PBK. Selain itu, kandungan Mn klon tahan lebih rendah dibandingkan
klon peka PBK. Si, polifenol, tanin, dan lignin ditengarai sebagai faktor ketahanan
alami terhadap PBK. | en_US |