dc.description.abstract | Kedelai sebagai sumber protein nabati, setiap tahun produksinya menurun.
Pemerintah terus menggalakkan peningkatan produksi kedelai baik melalui
intensifikasi, ekstensifikasi maupun diversifikasi. Namun demikian sampai saat
ini masih belum dapat mengimbangi kebutuhan nasional setiap tahunnya. Oleh
karena itu, masih diperlukan impor dalam volume yang cukup besar. Salah satu
kendala budidaya kedelai adalah adanya organisme pengganggu tanaman. Hama
pada kedelai antara lain kutu kebul dan kutu daun.
Serangga kutu kebul (Bemisia tabaci Genn) dan kutu daun (Aphid spp.)
merupakan jenis hama yang sangat penting pada kedelai, karena disamping
sebagai hama juga sebagai serangga pembawa virus. Dampaknya dapat
menurunkan hasil produksi (puso). Upaya pengendalian hama sampai saat ini
masih menekankan penggunaan insektisida, hal ini akan berdampak pada
manusia, kerusakan lingkungan, resisten, resurgensi dan ledakan hama sekunder,
maka diperlukan pengendalian berpedoman pada kelestarian dan kesehatan
lingkungan dengan penggunaan musuh alami atau agen hayati dengan
pemanfaatan serangga predator.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
keanekaragaman dan kelimpahan serangga predator kutu kebul dan kutu daun
pada tanaman kedelai. Hasil penelitian dapat memberikan informasi (data)
tentang serangga predator kutu kebul dan kutu daun sebagai pengendali hayati
pada tanaman kedelai.
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel serangga
predator pada lahan kedelai di tiga desa pada masing-masing Kecamatan yaitu
Sukodono, Tekung dan Tempeh di Kabupaten Lumajang. Masing – masing lahan
diambil lima sub-petak seluas 1x 1 m
vi
2
dengan tiga kali ulangan, yang terletak
pada perpotongan garis diagonal dan pertengahan potongan - potongan garis diagonal lahan. Dilanjutkan dengan identifikasi spesies. Identifikasi dengan
mengamati morfologi kemudian membandingkan dengan spesimen ilmiah yang
telah teridentifikasi dengan menggunakan referensi. Untuk mengetahui
keanekaragaman serangga predator kutu kebul dan kutu daun dihitung
berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon –Wienner (H’), indeks kesamaan
Sorensen (IS), kelimpahan jenis, serta indeks kemerataan (E).
Hasil penelitian ditemukan keanekaragaman hayati serangga predator
sebanyak 841 individu, yang tersebar dalam 6 famili dan 8 spesies yaitu famili
Coccinellidae (C. transversalis, M. lineate, M. sexmaculata). Famili Oxyopidae
(Oxyopes sp.), famili Lycosidae (Lycosa sp.), famili Tetragnathidae (Tetragnatha
sp.), famili Staphylinidae (P. fuscipes), famili Carabidae (Ophionea sp.).
Famili Coccinellidae (C. transversalis, M. lineate, M. sexmaculata)
merupakan serangga predator yang memiliki kelimpahan tertinggi, sehingga
serangga ini berpotensi sebagai pengendali hayati terhadap hama kutu kebul dan
kutu daun pada tanaman kedelai. | en_US |