Show simple item record

dc.contributor.authorROCHMAH
dc.date.accessioned2014-01-27T23:58:10Z
dc.date.available2014-01-27T23:58:10Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM111820401005
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25770
dc.description.abstractKedelai sebagai sumber protein nabati, setiap tahun produksinya menurun. Pemerintah terus menggalakkan peningkatan produksi kedelai baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi maupun diversifikasi. Namun demikian sampai saat ini masih belum dapat mengimbangi kebutuhan nasional setiap tahunnya. Oleh karena itu, masih diperlukan impor dalam volume yang cukup besar. Salah satu kendala budidaya kedelai adalah adanya organisme pengganggu tanaman. Hama pada kedelai antara lain kutu kebul dan kutu daun. Serangga kutu kebul (Bemisia tabaci Genn) dan kutu daun (Aphid spp.) merupakan jenis hama yang sangat penting pada kedelai, karena disamping sebagai hama juga sebagai serangga pembawa virus. Dampaknya dapat menurunkan hasil produksi (puso). Upaya pengendalian hama sampai saat ini masih menekankan penggunaan insektisida, hal ini akan berdampak pada manusia, kerusakan lingkungan, resisten, resurgensi dan ledakan hama sekunder, maka diperlukan pengendalian berpedoman pada kelestarian dan kesehatan lingkungan dengan penggunaan musuh alami atau agen hayati dengan pemanfaatan serangga predator.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan serangga predator kutu kebul dan kutu daun pada tanaman kedelai. Hasil penelitian dapat memberikan informasi (data) tentang serangga predator kutu kebul dan kutu daun sebagai pengendali hayati pada tanaman kedelai. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel serangga predator pada lahan kedelai di tiga desa pada masing-masing Kecamatan yaitu Sukodono, Tekung dan Tempeh di Kabupaten Lumajang. Masing – masing lahan diambil lima sub-petak seluas 1x 1 m vi 2 dengan tiga kali ulangan, yang terletak pada perpotongan garis diagonal dan pertengahan potongan - potongan garis diagonal lahan. Dilanjutkan dengan identifikasi spesies. Identifikasi dengan mengamati morfologi kemudian membandingkan dengan spesimen ilmiah yang telah teridentifikasi dengan menggunakan referensi. Untuk mengetahui keanekaragaman serangga predator kutu kebul dan kutu daun dihitung berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon –Wienner (H’), indeks kesamaan Sorensen (IS), kelimpahan jenis, serta indeks kemerataan (E). Hasil penelitian ditemukan keanekaragaman hayati serangga predator sebanyak 841 individu, yang tersebar dalam 6 famili dan 8 spesies yaitu famili Coccinellidae (C. transversalis, M. lineate, M. sexmaculata). Famili Oxyopidae (Oxyopes sp.), famili Lycosidae (Lycosa sp.), famili Tetragnathidae (Tetragnatha sp.), famili Staphylinidae (P. fuscipes), famili Carabidae (Ophionea sp.). Famili Coccinellidae (C. transversalis, M. lineate, M. sexmaculata) merupakan serangga predator yang memiliki kelimpahan tertinggi, sehingga serangga ini berpotensi sebagai pengendali hayati terhadap hama kutu kebul dan kutu daun pada tanaman kedelai.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries111820401005;
dc.subjectKEANEKARAGAMAN HAYATI SERANGGA PREDATOR KUTU KEBUL (Bemisia tabaci Genn) DAN KUTU DAUN (Aphid spp.)en_US
dc.titleKEANEKARAGAMAN HAYATI SERANGGA PREDATOR KUTU KEBUL (Bemisia tabaci Genn) DAN KUTU DAUN (Aphid spp.) PADA TANAMAN KEDELAIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record