Show simple item record

dc.contributor.authorYuyun Mawaddatur Rohmah
dc.date.accessioned2014-01-27T23:31:54Z
dc.date.available2014-01-27T23:31:54Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM082010101034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25721
dc.description.abstractSkabies merupakan penyakit kulit akibat infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit kulit ini sangat mudah menular dan seringkali dijumpai pada sekelompok orang dengan higienitas yang buruk. Salah satu faktor yang menghambat penanggulangan penyakit ini adalah dalam hal pengobatan. Beberapa faktor yang mempersulit penggunaan obat yang ada antara lain: kelemahan dari obat tersebut seperti kontraindikasi pada anak dan wanita hamil karena bersifat toksik pada susunan saraf pusat, berbau, lengket, mengotori pakaian, menyebabkan iritasi, tidak efektif terhadap semua stadium, dan harga yang cukup mahal. Terkait dengan kondisi di atas, dipertimbangkan alternatif lain, yakni penggunaan bahan alami untuk memperoleh efek antiskabies dari suatu tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat, salah satunya adalah lidah buaya. Tanaman lidah buaya mengandung senyawa antrakuinon, saponin dan flavonoid yang diduga mempunyai aktivitas antiparasit terhadap tungau Sarcoptes scabiei. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas tanaman obat lidah buaya sebagai antiparasit pada penyakit skabies secara in vitro serta menentukan LC 50. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah tungau Sarcoptes scabiei dalam keadaan hidup yang diperoleh dari kerokan kulit kelinci yang terserang skabies. Sampel dibagi menjadi kelompok perlakuan yang dikontakkan dengan ekstrak etanol daun lidah buaya dengan berbagai konsentrasi vii berjumlah 50 ekor, kemudian diberikan perlakuan dan didiamkan selama 4 jam, pengamatan dilakukan di bawah mikroskop, kemudian dianalisis dengan metode probit. Berdasarkan data hasil penelitian, kematian tungau semakin banyak seiring dengan ditingkatkannya konsentrasi ekstak lidah buaya. Efek antiskabies pada kelompok perlakuan terendah dapat dijumpai pada konsentrasi 39,06 mg/ml, dan yang tertinggi 312,5 mg/ml. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun lidah buaya mempunyai efek antiksabies secara in vitro, dengan LC viii 50 180,74 mg/mlen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082010101034;
dc.subjectAloe veraen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA SECARA IN VITROen_US
dc.typeWorking Paperen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record