Show simple item record

dc.contributor.authorWendy Yuhardika Marta Prabawanti
dc.date.accessioned2014-01-27T23:10:25Z
dc.date.available2014-01-27T23:10:25Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM082010101077
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25688
dc.description.abstractDiabetes melitus adalah suatu kelainan metabolisme yang disebabkan oleh insufisiensi relatif maupun absolut hormon insulin yang akan menimbulkan hiperglikemia, glikosuria, dan kemudian diikuti dengan gangguan metabolisme lemak, protein, elektrolit dan air sehingga didapatkan gejala klinis klasik yang khas yang meliputi poliuria, polidipsia, dan polifagia (Scobie, 2007). Terapi primer bagi penderita diabetes melitus adalah terapi diet. (Tjokroprawiro, 2006). Pengaturan diet pada penderita diabetes melitus merupakan bagian dari penatalaksanan secara total. Prinsip pengaturan diet pada penderita diabetes melitus perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal, jenis, dan jumlah makanan. Dari seluruh kebutuhan kalori, asupan lemak yang dianjurkan adalah sekitar 20-25%. Sumber asupan lemak yang dianjurkan adalah <7% dari lemak jenuh (Satturated Fatty Acid/SFA), <10% dari lemak tidak jenuh ganda (Poli Unsatturated Fatty Acid/PUFA), sedangkan selebihnya berasal dari lemak tidak jenuh tunggal (Mono Unsatturated Fatty Acid/MUFA) dari seluruhen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082010101077;
dc.subjectMonounsatturated Fatty Aciden_US
dc.titlePENGARUH MONOUNSATTURATED FATTY ACID (MUFA) MINYAK ZAITUN (Olea europea) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS WISTAR YANG DIINJEKSI ALLOXANEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record