Show simple item record

dc.contributor.authorNoermala Ekawati Rahmatullah
dc.date.accessioned2013-12-02T16:18:03Z
dc.date.available2013-12-02T16:18:03Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM092210101044
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2556
dc.description.abstractMeloksikam merupakan salah satu anggota kelompok asam enolik golongan Non Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID) yang biasa digunakan untuk pengobatan arthritis, osteoarthritis dan penyakit sendi lainnya. Pada umumnya golongan NSAID memiliki efek samping yang tidak diinginkan misalnya dapat menyebabkan iritasi pada gastrointestinal, dyspepsia, diare, mual, dan cidera ginjal. Akibat efek samping yang ditimbulkan, maka perlu dipertimbangkan rute pemberian lain untuk dapat meminimalkan efek samping pemberian obat tersebut. Rute pemberian alternatif yang memungkinkan adalah melalui kulit. Pada penelitian ini, meloksikam dibuat dalam bentuk sediaan gel karena beberapa keuntungan yaitu kemampuan penyebarannya pada kulit yang baik, daya lekatnya tinggi namun tidak menyumbat pori, mudah dicuci dengan air, pelepasan obatnya baik dan cenderung bersifat memberi efek dingin. Gel meloksikam dibuat dengan penambahan proporsi kosolven yang sudah ditentukan yaitu propilen glikol, gliserin dan kombinasi antar keduanya. Masing-masing basis tersebut memiliki karakteristik gel yang berbeda. Tujuan penelitian yaitu : (1) Mengetahui pengaruh penambahan propilen glikol dan gliserin terhadap karakteristik pH, viskositas dan pelepasan meloksikam dari gel berbasis HPMC. (2) Menentukan komposisi propilen glikol dan gliserin dalam gel berbasis HPMC yang menghasilkan pelepasan optimal. Metode optimasi yang digunakan adalah simplex lattice design dengan 3 formula. Berat gel tiap formula 150 g. Respon yang ingin diteliti adalah viskositas, pH dan fluks. Respon ini diteliti untuk menggunakan simplex lattice design untuk mendapatkan formula yang optimum. Pada penelitian ini kriteria formula optimum yang diinginkan yaitu viskositas antara 150 – 270 dPa.s, pH antara 7 – 9 dan fluks antara 200 – 350 µg/cm ix 2 .menit 1/2 . Hasil respon viskositas menunjukkan bahwa F(ab)>F(b)>F(a) masing- masing 251,6 ± 1,908% > 248,3 ± 1,163% > 198,3 ± 1,456%. Hasil respon pH menunjukkan bahwa F(b) > F(a) > F(ab) masing-masing 8,17 ± 0,861% > 8,04 ± 0,599% > 7,94 ± 0,648%. Hasil respon fluks obat menunjukkan bahwa F(a) > F(ab) > F(b) masing-masing 326,455 ± 4,89% > 264,073 ± 1,4% > 244,946 ± 4,67%. Formula optimum tidak dapat ditentukan dengan menggambar area optimum dari respon yang memenuhi kriteria/yang diinginkan karena penelitian ini hanya menggunakan 2 komponen dari variabel bebasnya yaitu propilen glikol dan gliserin. Komposisi optimum untuk propilen glikol yang diperoleh dapat memberikan respon optimum mulai dari 1,166 – 35 %, sedangkan jumlah gliserin yang dapat memberikan respon optimum mulai dari 0,875 – 35 % dalam setiap 150 g gelen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092210101044;
dc.subjectOptimasi Komposisien_US
dc.titleOPTIMASI KOMPOSISI PROPILEN GLIKOL DAN GLISERIN TERHADAP PELEPASAN MELOKSIKAM DARI BASIS GEL HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA SECARA IN VITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record