Show simple item record

dc.contributor.authorEKO PRABOWO
dc.date.accessioned2014-01-27T10:46:27Z
dc.date.available2014-01-27T10:46:27Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM071910301028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25447
dc.description.abstractBeton adalah batuan yang tersusun dari semen dan air yang membentuk suatu pasta sebagai bahan perekat, dengan campuran pasir dan kerikil sebagai bahan pengisi. Kerikil dapat diperoleh secara alami ataupun buatan dari hasil pemecahan batu, sedangkan pasir dapat diperoleh dari sungai. Anggapan sebagian kalangan bahwa bottom ash tidak dapat digunakan untuk bahan tambah beton ternyata keliru. Bottom ash dengan dengan proporsi tertentu ternyata bisa dimanfaatkan untuk campuran beton, terutama untuk rancangan beton kedap air. Bottom ash merupakan abu dasar yang berbentuk seperti bongkahan arang kecil yang kemudian akan terkumpul di tungku pembakaran dengan kandungan kimia seperti SiO2, Al2O3, FesO3, CaO, MgO , Na2O, dan SO3. Dalam hal ini dilakukan penelitian dengan menggunakan bottom ash sebagai bahan tambahan semen dalam campuran beton dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai kuat tekan beton seiring dengan penambahan limbah batubara bottom ash sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% dari berat semen yang direncanakan. Karena untuk memanfaatkan limbah batubara bottom ash yang dinilai membahayakan bagi lingkungan, dan termasuk dalam kategori limbah B-3 yang tak terpakai dan dibuang sia-sia sebagai campuran beton yang bernilai ekonomis, memiliki kuat tekan yang tinggi dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada awal bulan mei 2011 sampai bulan juni 2011 yang bertempat di laboratorium Struktur Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah semen PPC Type 1, pasir yang digunakan adalah pasir Jember daerah Mayang, pemanfaatan bottom ash sebagai bahan tambahan semen dan agregat kasar yang digunakan adalah krikil dari daerah Jember. Benda uji menggunakan kubus dengan luas 225 cm², dengan masing-masing perlakuan berjumlah 16 buah benda uji. Metode perancangan pada penelitian ini adalah metode DOE, dimana terdapat 6 macam komposisi campuran dengan persentase penambahan bottom ash yang bervariasi yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% terhadap semen dengan menggunakan mutu beton fc’ 22,5 Mpa . Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari dengan benda uji berbentuk kubus. Dari penelitian ini diketahui bahwa dengan prosentase penambahan bottom ash, beton akan memiliki nilai kuat tekan awal yang tinggi dibandingkan dengan beton normal. Dan nilai kuat tekan dari beton yang memanfaatkan limbah batubara bottom ash sebagai bahan tambahan semen ternyata cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan beton normal. Nilai kuat tekan beton yang paling tinggi didapat dari komposisi campuran 5% penambahan bottom ash terhadap semen yang mencapai nilai 32,94 Mpa dengan kuat tekan rencana sebesar 22,5 Mpa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071910301028;
dc.subjectKUAT TEKAN BETONen_US
dc.titlePENGUJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BATUBARA (BOTTOM ASH) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN SEMEN PADA CAMPURAN BETONen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record