dc.description.abstract | Sistem jaringan transmisi adalah salah satu bagian mayoritas dari industri
tenaga listrik, tidak hanya menyediakan sebuah hubungan antara pembangkit dan
demanders tetapi juga sebuah lingkungan yang tidak membedakan dan dapat
diandalkan bagi para suppliers dan demanders. Sehingga perencanaan sistem
transmisi yang bagus merupakan hal yang sangat penting. Pertumbuhan penduduk
di seluruh dunia selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya, meningkatnya
jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan listrik juga meningkat. Peningkatan
kebutuhan listrik merupakan suatu pertumbuhan beban dalam sistem jaringan
transmisi yang harus dilayani. Pertumbuhan beban dalam sistem jaringan
transmisi dapat diantisipasi dengan melakukan perencanaan pengembangan
jaringan transmisi. Oleh karena itu dilakukan studi pengembangan jaringan
transmisi untuk mengantisipasi pertumbuhan beban. Tujuan Penelitian studi
pengembangan jaringan terhadap pertumbuhan beban yaitu untuk menganalisa
suatu saluran transmisi yang mengalami over load akibat adanya pertumbuhan
beban dan merencanakan pengembangan jaringan transmisi sehingga dapat
mengantisipasi pertumbuhan beban sebelum mengalami over load. Penelitian dilakukan dengan melekukan simulasi aliran daya selama sepuluh
tahun dengan asumsi adanya pertumbuhan beban 10% tiap tahunnya. obyek
analisa yang dilakukan adalah jaringan transmisi 150kV UPT Jember dengan 11
Bus. Dengan data awal yang diperoleh, dilakukan analisa dengan dua metode
simulasi. Metode pertama adalah analisa simulasi aliran daya yang dilakukan tiap
tahun dengan pertambahan beban per tahunnya 10% dari tahun sebelumnya.
Metode kedua adalah analisa simulasi aliran daya yang dilakukan lima tahun
sekali dengan pertambahan beban 10% per tahunnya. Dari simulasi tersebut,
dilakukan analisa arus line dan tegangan bus jaringan transmisi. Jika arus line mengalami over load yaitu melebihi kapasitas kabel line dilakukan perencanaan
dengan menambah kapasitas line atau mengganti kabel line tersebut, jika tegangan
bus menunjukkan nilai yang tidak sesuai dengan batas toleransi tegangan (0,95pu-
1,05pu) maka ditambahkan Statcom pada bus tersebut.
Analisa hasil simulasi yang dilakukan tiap tahun menunjukkan perencanaan
pengembangan jaringan transmisi harus dilakukan yaitu, pada tahun keempat
dengan mengganti line probolinggo-kraksan, tahun kelima mengganti line
banyuwangi-gilimanuk, tahun kedelapan menambah kapasitas line banyuwangigilimanuk,
tahun kesepuluh menambah kapasitas line probolinggo-kraksan dan
Statcom pada bus GI Tanggul. Sedangkan analisa hasil simulasi yang dilakukan
lima tahun sekali menunjukkan perencanaan pengembangan jaringan transmisi
yang harus dilakukan yaitu, pada tahun pertama dilakukan penggantian line
probolinggo-kraksan dan line banyuwangi-gilimanuk agar jaringan transmisi
mampu mengantisipasi pertumbuhan beban sampai tahun kelima, pada tahun
keenam dilakukan penambahan kapasitas line probolinggo-kraksan dan line
banyuwangi-gilimanuk serta penambahan Statcom pada GI Tanggul. Dari analisa
kedua metode simulasi, dilakukan rincian estimasi biaya yang dibutuhkan.
Estimasi biaya dengan simulasi yang dilakukan lima tahun sekali lebih rendah
daripada estimasi biaya yang dilakukan tiap tahun sekali, tetapi membutuhkan jumlah investasi awal yang sangat besar | en_US |