Show simple item record

dc.contributor.authorEka Yuniarti Firdausa
dc.date.accessioned2014-01-27T08:38:42Z
dc.date.available2014-01-27T08:38:42Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM061910201003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25426
dc.description.abstractSistem jaringan transmisi adalah salah satu bagian mayoritas dari industri tenaga listrik, tidak hanya menyediakan sebuah hubungan antara pembangkit dan demanders tetapi juga sebuah lingkungan yang tidak membedakan dan dapat diandalkan bagi para suppliers dan demanders. Sehingga perencanaan sistem transmisi yang bagus merupakan hal yang sangat penting. Pertumbuhan penduduk di seluruh dunia selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya, meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan listrik juga meningkat. Peningkatan kebutuhan listrik merupakan suatu pertumbuhan beban dalam sistem jaringan transmisi yang harus dilayani. Pertumbuhan beban dalam sistem jaringan transmisi dapat diantisipasi dengan melakukan perencanaan pengembangan jaringan transmisi. Oleh karena itu dilakukan studi pengembangan jaringan transmisi untuk mengantisipasi pertumbuhan beban. Tujuan Penelitian studi pengembangan jaringan terhadap pertumbuhan beban yaitu untuk menganalisa suatu saluran transmisi yang mengalami over load akibat adanya pertumbuhan beban dan merencanakan pengembangan jaringan transmisi sehingga dapat mengantisipasi pertumbuhan beban sebelum mengalami over load. Penelitian dilakukan dengan melekukan simulasi aliran daya selama sepuluh tahun dengan asumsi adanya pertumbuhan beban 10% tiap tahunnya. obyek analisa yang dilakukan adalah jaringan transmisi 150kV UPT Jember dengan 11 Bus. Dengan data awal yang diperoleh, dilakukan analisa dengan dua metode simulasi. Metode pertama adalah analisa simulasi aliran daya yang dilakukan tiap tahun dengan pertambahan beban per tahunnya 10% dari tahun sebelumnya. Metode kedua adalah analisa simulasi aliran daya yang dilakukan lima tahun sekali dengan pertambahan beban 10% per tahunnya. Dari simulasi tersebut, dilakukan analisa arus line dan tegangan bus jaringan transmisi. Jika arus line mengalami over load yaitu melebihi kapasitas kabel line dilakukan perencanaan dengan menambah kapasitas line atau mengganti kabel line tersebut, jika tegangan bus menunjukkan nilai yang tidak sesuai dengan batas toleransi tegangan (0,95pu- 1,05pu) maka ditambahkan Statcom pada bus tersebut. Analisa hasil simulasi yang dilakukan tiap tahun menunjukkan perencanaan pengembangan jaringan transmisi harus dilakukan yaitu, pada tahun keempat dengan mengganti line probolinggo-kraksan, tahun kelima mengganti line banyuwangi-gilimanuk, tahun kedelapan menambah kapasitas line banyuwangigilimanuk, tahun kesepuluh menambah kapasitas line probolinggo-kraksan dan Statcom pada bus GI Tanggul. Sedangkan analisa hasil simulasi yang dilakukan lima tahun sekali menunjukkan perencanaan pengembangan jaringan transmisi yang harus dilakukan yaitu, pada tahun pertama dilakukan penggantian line probolinggo-kraksan dan line banyuwangi-gilimanuk agar jaringan transmisi mampu mengantisipasi pertumbuhan beban sampai tahun kelima, pada tahun keenam dilakukan penambahan kapasitas line probolinggo-kraksan dan line banyuwangi-gilimanuk serta penambahan Statcom pada GI Tanggul. Dari analisa kedua metode simulasi, dilakukan rincian estimasi biaya yang dibutuhkan. Estimasi biaya dengan simulasi yang dilakukan lima tahun sekali lebih rendah daripada estimasi biaya yang dilakukan tiap tahun sekali, tetapi membutuhkan jumlah investasi awal yang sangat besaren_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061910201003;
dc.subjectPENGEMBANGAN JARINGAN TRANSMISIen_US
dc.titleSTUDI PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSMISI UNTUK MENGANTISIPASI PERTUMBUHAN BEBANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record