Show simple item record

dc.contributor.authorDUWI AGUSTINA
dc.date.accessioned2014-01-27T06:41:01Z
dc.date.available2014-01-27T06:41:01Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM020910201280
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25383
dc.description.abstractSampai saat ini masalah kemiskinan masih menjadi masalah krusial yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997 telah menimbulkan gejolak harga terhadap kebutuhan dasar manusia, seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan, sehingga membawa akibat meningkat pula jumlah penduduk miskin di Indonesia. Pada tahun 2002 di Indonesia terdapat 38,2 juta jiwa penduduk miskin (18,1 %), tahun 2003 terdapat 37,3 juta jiwa penduduk miskin (17,5 %) dan tahun 2004 terdapat 36 juta jiwa penduduk miskin (16,6 %)(www.jpkm-online.net ). Meskipun mengalami penurunan persentase bukan berarti masalah kemiskinan tidak lagi menjadi masalah yang diprioritaskan lagi. Besarnya jumlah penduduk miskin atau yang disebut masyarakat miskin telah mengidentifikasikan bahwa masalah kemiskinan masih memerlukan perhatian dan penanganan yang serius dari semua pihak. Kemiskinan bukanlah sesuatu yang terwujud sendiri yang terlepas dari aspek-aspek yang lainnya, tetapi terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan masyarakat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries020910201280;
dc.subjectJAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (JPKMM)en_US
dc.titleEFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (JPKMM) SEMESTER II DI DESA KEMUNING LOR KECAMATAN ARJASA KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record