Show simple item record

dc.contributor.authorVinandita Nabilla Karina
dc.date.accessioned2013-12-02T11:40:15Z
dc.date.available2013-12-02T11:40:15Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM091610101024
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2535
dc.description.abstractPenggunaan braket ortodonsi semakin banyak diminati masyarakat 10 tahun terakhir ini. Pasien dengan penggunaan braket lebih cenderung mudah terjadi penumpukan plak di tepi braket, hal ini menyebabkan peningkatan terjadinya karies oleh karena aktifitas Streptococcus sp dan Lactobacillus sp. Pencegahan terjadinya karies pada pengguna braket dapat dilakukan dengan beberapa cara selain dengan menjaga kebersihan mulut pasien, yaitu dengan penggunaan topikal aplikasi fluor, penggunaan obat kumur, dan penggunaan bahan perekat braket yang mengandung fluor. Bahan perekat braket yang paling sering digunakan dalam prakteknya adalah semen ionomer kaca (SIK) hibrid dan resin komposit berfluor, kedua bahan tersebut dikembangkan untuk menyempurnakan sifat dari masing-masing bahan, belum diketahui seberapa besar perbedaan sifat daya antibakteri dari kedua bahan tersebut terhadap salah satu bakteri yang berperan pada karies, yaitu bakteri L. acidophilus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya antibakteri dari bahan perekat SIK hibrid dan resin komposit berfluor. Sampel dari kedua bahan tersebut dibentuk cakram dengan diameter 5 mm dan tinggi 2 mm. Pengamatan dilakukan 24 jam setelah penanaman spesimen pada media agar yang telah terinokulasi bakteri L. acidophilus kedalam petridish. Zona hambat yang terbentuk berupa zona bening disekitar spesimen yang diukur menggunakan jangka sorong digital, kemudian dilakukan pengamatan dan perhitungan oleh tiga orang yang berbeda untuk mendapatkan objektivitas pengamatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa SIK hibrid memiliki rerata zona hambat bakteri yang lebih besar yaitu sebesar 8,0 mm dibandingkan resin komposit berfluor yang memiliki rerata zona hambat sebesar 6,8 mm. Secara statistik, t-test menunjukkan perbedaan yang bermakana dari 24 spesimen yang diamati (masing masing bahan 12 sampel) antara kedua bahan perekat braket terhadap L. acidophilus (p<0.05) dan dari hasil penelitian dapat disimpulkan SIK hibrid memiliki kemampuan daya antibakteri yang lebih besar daripada resin komposit berfluor terhadap bakteri L. acidophilus.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101024;
dc.subjectORTODONSI RESIN KOMPOSIT BERFLUOR TERHADAP Lactobacillus acidophilus SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk Program Studi Kedokteran Gigi (S1) dan men Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk Program Studi Kedokteran Gigi (S1) dan mencapai gelar Sarjana Kedokteran G Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syaren_US
dc.titlePERBEDAAN DAYA ANTIBAKTERI BAHAN PEREKAT BRAKET ORTODONSI SEMEN IONOMER KACA HIBRID DENGAN RESIN KOMPOSIT BAHAN PEREKAT BRAKET ORTODONSI RESIN KOMPOSIT BERFLUOR TERHADAP Lactobacillus acidophilusen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record